Top 3 Dunia, dari Kisah Jurnalis Tempo di Afghanistan Hingga PM Malaysia Baru

Selasa, 24 Agustus 2021 06:00 WIB

Seorang pejuang Taliban berlari ke arah kerumunan di luar bandara Kabul dengan membawa RPG-7, di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021. RPG-7 adalah granat berpeluncur roket anti tank yang diluncurkan dari pundak yang banyak diproduksi. REUTERS TV/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Dunia pada hari Senin, 23 Agustus 2021, kemarin masih didominasi oleh berita yang berkaitan dengan isu-isu Afghanistan. Hal itu dikarenakan masih hangatnya perkembangan situasi di sana, terutama perihal warga yang berusaha kabur dari pemerintahan Taliban yang telah menegaskan tidak akan ada demokrasi.

Berita pertama tentang kisah wartawan Tempo, Qaris Tajudin, ketika bertugas meliput kejatuhan Taliban di Afghanistan pada 2001 lalu. Dalam peliputan itu, ia mengalami berbagai pengalaman "seru" mulai dari nyaris ditembak hingga mau dinikahkan oleh warga lokal. Hebatnya, saat itu, ia masih berstatus wartawan baru.

Masih soal Afghanistan, ada berita soal China meminta warga-warganya di sana untuk memakai baju Muslim. Selain itu, Cina juga meminta warganya di Afghanistan untuk mematuhi aturan Taliban. Sejak Taliban mengambil alih pemerintahan, hubungan yang baik dengan Cina adalah salah satu highlightnya.

Berita terpopuler ketiga pada Senin kemarin adalah soal Ismail Sabri Yaakob, PM Malaysia yang baru. Sebagai pengganti Muhyiddin Yassin, latar belakang Yaakob lagi banyak dicari. Ia bukan sepenuhnya figur yang bersih karena ia pun membuat sejumlah kontroversi salam karir politiknya.

Berikut detil lebih lanjut soal top 3 dunia.

<!--more-->

Pasukan Taliban berpatroli dengan menggunakan senjata mesin RPK 74 di sebuah jalan di Herat, Afghanistan 14 Agustus 2021. RPK 74 merupakan senapan mesin yang menggunakan basis dari senapan Ak-47 REUTERS/Stringer


1. Kisah Wartawan Tempo di Afghanistan, Dari Nyaris Ditembak Hingga Mau Dinikahkan

Wartawan Tempo, Qaris Tajudin, nyaris meregang nyawa ketika meliput situasi di Afghanistan pasca-peristiwa 911 pada 2001 lalu. Gara-gara "iseng" mengucapkan salam, ia dicurigai sebagai mata-mata Amerika. Maklum, saat itu, situasi di Afghanistan lagi tegang-tegangnya dengan Taliban sudah terdesak oleh militer Amerika.

Senjata sudah ditodongkan kepadanya, seperti di film-film. Qaris mencoba "kabur" dari situasi tersebut dengan mencoba membacakan ayat-ayat Al-Quran, hasilnya nihil. Menurut mujahidin yang menodongkan senjata kepadanya, intel pun bisa membaca ayat-ayat Al-Quran. Masuk akal.

Untungnya, Qaris ditemani oleh seorang fixer berjaringan luas. Fixer Qaris, yang bertugas membuka jalan ke Afghanistan, berteman dengan panglima-panglima perang (warlord) Mujahidin. Mujahidin yang menodongkan senjata ke Qaris walhasil menjadi ciut, mengurungkan niatnya membunuh Qaris dan melepaskannya.

"Mereka anak buah warlord-warlord itu. Sebenarnya itu gaya komunikasi mereka hehehe... Karena mereka bersenjata dan saat itu banyak yg kurang berpendidikan, jadi agak susah menghadapi orang yang berbeda," ujar Qaris ketika menceritakan pengalamannya pekan lalu.

Berita selengkapnya.

<!--more-->

Seorang anggota Taliban berjaga saat orang-orang berjalan di pintu masuk Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021. Diketahui sebelumnya Taliban menggunakan senapan AK-47, tetapi kini pasukan tersebut telah menggunakan senjata milik Amerika Serikat M16. REUTERS/Stringer


2. China Minta Warganya di Afghanistan Pakai Baju Muslim, Patuhi Aturan Taliban

Kedutaan Besar China di Kabul pada Sabtu lalu meminta warganya di Afghanistan mematuhi kebiasaan Islam termasuk aturan berpakaian dan makan di depan umum. Dalam imbauan yang dikeluarkan untuk semua warga negara China, kedutaan juga menyarankan agar mereka menjaga jarak dari Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul dan sumber kekacauan lainnnya.

Berbeda dengan negara lain, China berusaha menjalin hubungan harmonis dengan Taliban. Dalam pertemuan di bulan lalu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi dengan delegasi Taliban di kota pelabuhan China utara Tianjin berharap Afghanistan dapat mengadopsi kebijakan Islam moderat.

Pada hari Kamis, juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan bahwa China dipersilakan berkontribusi pada pembangunan kembali Afghanistan. China dinilai telah memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi di negara itu.

"China adalah negara besar dengan ekonomi dan kapasitas yang besar. Saya pikir mereka dapat memainkan peran yang sangat besar dalam pembangunan kembali, rehabilitasi, rekonstruksi Afghanistan," kata Suhail Shaheen kepada televisi CGTN yang berbasis di China dalam sebuah wawancara.

Berita selengkapnya.

<!--more-->

Perdana Menteri baru Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengambil sumpah jabatan saat pelantikannya di Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, 21 Agustus 2021. Ismail Sabri Yaakob mengambil sumpah jabatan di depan raja dan pemimpin koalisi lainnya, termasuk mantan perdana menteri Najib Razak. Malaysia Information Department/Khirul Nizam Zanil/Handout via REUTERS

3. Jadi PM ke-9 Malaysia, Berikut Kontroversi Ismail Sabri Yakoob

Ismail Sabri Yaakob resmi disumpah menjadi Perdana Menteri (PM) Malaysia pada Sabtu, 21 Agustus 2021 lalu. Di usia ke-61, ia dipercaya menggantikan PM sebelumnya, Muhyiddin Yassin, setelah memenangkan 114 dari 220 suara di parlemen.

Ismail Sabri Yaakob merupakan politikus senior dari partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO). Di pemerintahan ia pernah menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Perdagangan Domestik, Kooperatif, dan Konsumerisme, Menteri Pertanian dan Industri Berbasis Agro, dan Menteri Pembangunan Daerah dan Pedesaan.

Sosok Yaakoob lekat dengan sejumlah kontroversi. Saat menjabat sebagai menteri perdagangan, misalnya, ia dinilai bersikap rasis pada etnis Cina. Pasalya ia menyerukan agar etnis Melayu di Malaysia memboikot bisnis etnis Cina yang dianggapnya enggan menurunkan harga seiring penurunan harga minyak.

"Mayoritas konsumen Melayu, Cina minoritas, jika orang Melayu memboikot bisnis mereka, mereka pasti tidak punya pilihan selain menurunkan harga," kata Yaakob di akun Facebook-nya 2 Februari 2015 lalu.

Berita selengkapnya.

Top 3 Dunia Sebelumnya: Top 3 Dunia, Dari Kepanikan di Vietnam Hingga Senjata Amerika Dipegang Taliban

TIM TEMPO

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

6 jam lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

7 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

8 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

12 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

15 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

17 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya