Jepang Minta Rumah Sakit Tokyo Terima Lebih Banyak Pasien COVID-19

Senin, 23 Agustus 2021 18:30 WIB

Penumpang yang mengenakan masker tiba di Stasiun Shinagawa pada awal hari kerja di tengah wabah Covid-19 di Tokyo, Jepang, 2 Agustus 2021.[REUTERS/Kevin Coombs TPX IMAGES OF THE DAY]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang dan Pemerintah Daerah Tokyo mengajukan permohonan ke berbagai rumah sakit Tokyo agar mau menerima lebih banyak pasien COVID-19. Hal tersebut menyusul terus memburuknya pandemi di Tokyo yang belum lama ini rampung menyelenggarakan Olimpiade.

Menurut laporan Reuters, kurang dari 1 per 10 pasien COVID-19 yang diterima oleh rumah sakit Tokyo. Kebanyakan harus dilarikan ke luar Tokyo. Hal itu membuat banyak pasien COVID-19 di Tokyo berjuang sendiri di tengah gelombang kelima pandemi yang dipicu oleh kehadiran varian Delta.

"Varian Delta lebih buruk dari varian sebelumnya. Kami mengharapkan lebih banyak dukungan dari komunitas medis untuk mengamankan ranjang di rumah sakit untuk pasien COVID-19," ujar Gubernur Tokyo Yuriko Koike, Senin, 23 Agustus 2021.

Ini adalah pertama kalinya Pemerintah Jepang dan Tokyo mengeluarkan permohonan ke rumah-rumah sakit di Tokyo. Hal itu sendiri, sebenarnya, diatur dalam undang-undang pengendalian penyakit menular.

Sejumlah relawan beristirahat sambil memberikan dukungan saat pertandingan panahan Olimpiade Tokyo 2020 di Yumenoshima Park Archery Field, Tokyo, Jepang, Senin, 26 Juli 2021. Penyelenggaraan Olimpiade yang diselenggarakan tanpa penonton dari kalangan umum tersebut merupakan keputusan di tengah kondisi darurat COVID-19 yang sedang diberlakukan di Ibu Kota Jepang. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan


Sebelumnya, Pemerintah Jepang dan Tokyo juga dikabarkan mempertimbangkan penggunaan venue Olimpiade Tokyo sebagai fasilitas medis COVID-19. Jadi, misalkan rumah sakit tidak mampu atau tidak mau menampung pasien COVID-19, mereka bisa dirawat di venue-venue yang ada.

"Para ahli medis telah mendesak penggunaan sejumlah fasilitas Olimpiade yang dimiliki Pemerintah Tokyo seperti Tokyo Aquatics Centre (lokasi renang) dan Musahino Forest Sport Plaza (lokasi badminton)," sebagaimana dikutip dari harian Jepang, Sanke Newspaper, Ahad kemarin.

Kendala yang dihadapi Jepang sekarang, sebagian venue Olimpiade Tokyo masih akan digunakan untuk Paralimpiade. Jadi, kalaupun penggunaan venue dipastikan, sebagian besar baru bisa digunakan setelah Paralimpiade rampung pada 5 September nanti.

Kendala lainnya, Pemerintah Jepang harus memastikan ada cukup sumber daya manusia, perlengkapan medis, serta protokol yang mumpuni. Nah, menurut laporan Sanke Newspaper, jumlah SDM plus peralatan medis pun terbatas yang membuat berbagai rumah sakit kelimpungan menghadapi pertambahan kasus yang besar.

Per berita ini ditulis, Jepang tercatat memiliki 1.300.353 kasus dan 15.631 kematian akibat COVID-19. Dalam 24 jam terakhir, jumlah kasus di sana bertambah 22.285 sementara jumlah kematian bertambah 35 orang. Adapun angka kasus baru per hari masih di atas 20 ribu orang.

Baca juga: Jepang Kaji Penggunaan Venue Olimpiade Tokyo Sebagai Fasilitas Medis COVID-19

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

19 jam lalu

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

Jepang berharap bisa memperkuat dukungan rehabilitasi yang tepat bagi para narapidana terorisme di Lapas Nusakambangan.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

19 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

3 hari lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

3 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

3 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

4 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

4 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya