Singapura: ASEAN Belum Efektif Selesaikan Krisis di Myanmar

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 21 Agustus 2021 16:35 WIB

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan berbicara saat wawancara di Kementerian Luar Negeri di Singapura 20 Agustus 2021. [REUTERS/Caroline Chia]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Singapura mengatakan peran Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam menyelesaikan krisis Myanmar belum seefektif yang diharapkan.

PBB dan banyak negara telah mendesak ASEAN, blok kawasan beranggotan 10 negara anggota termasuk Myanmar, untuk memulihkan stabilitas melalui diplomasi.

"(ASEAN) tidak seefektif atau secepat yang kami harapkan. Tapi ini adalah situasi yang sulit," kata Vivian Balakrishnan kepada Reuters, dikutip 21 Agustus 2021.

Pada April, ASEAN mengumumkan konsensus lima poin yang bertujuan untuk menyelesaikan krisis. Sebagai bagian dari upaya tersebut, ASEAN menunjuk menteri luar negeri kedua Brunei sebagai utusan khusus untuk Myanmar pada awal Agustus.

Balakrishnan mengatakan dia berharap akan ada kemajuan untuk melaporkan kunjungan utusan itu sebelum KTT para pemimpin ASEAN pada bulan November. Namun dia mengingatkan militer harus memberi utusan itu akses kepada semua pemangku kepentingan agar kunjungan itu berarti.

Advertising
Advertising

"Ujian utamanya sekarang adalah bagaimana mereka terlibat dengan utusan khusus kami," kata Balakrishnan.

Korban tewas akibat kudeta 1 Februari di Myanmar mencapai 1.000 minggu ini, menurut kelompok aktivis Assistance Association of Political Prisoners (AAPP), yang telah melaporkan pembunuhan oleh pasukan keamanan junta militer.

Ekonomi Myanmar telah runtuh dan krisis kemanusiaan memburuk dalam sebulan terakhir ketika infeksi virus corona melonjak, membanjiri sistem kesehatan.

Balakrishnan menyebut situasinya mengerikan dan mengatakan ASEAN berusaha konstruktif, memfasilitasi dialog dan memberikan bantuan kemanusiaan.

"Kami telah mempertahankan jalur komunikasi," kata Balakrishnan, ketika ditanya apakah ASEAN atau Singapura telah terlibat dengan pemerintah bayangan Persatuan Nasional. "Kami tidak berusaha mempersulit. Dan kami tidak bermain-main. Tapi (otoritas militer) tahu kami akan melibatkan semua orang."

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. [REUTERS / Stringer]

Singapura kecil tetapi memiliki pengaruh ekonomi dan politik yang kuat di Asia Tenggara. Beberapa kelompok hak asasi mengatakan Singapura memiliki pengaruh di Myanmar berkat hubungan dekatnya dengan negara sebagai salah satu investor terbesarnya.

Negara-kota itu memiliki investasi kumulatif senilai US$24,1 miliar (Rp347 triliun) pada 2020, menurut data resmi Myanmar sejak 1988. Itu menjadikan Singapura sebagai sumber modal asing terbesar di sana, melampaui China.

Namun, Balakrishnan mengatakan ekspketasi mengandalkan investasi Singapura di Myanmar terlalu tinggi, karena total investasi Singapura juga termasuk perusahaan multinasional yang telah berinvestasi di Myanmar.

Dia mengatakan sanksi ekonomi akan diberikan kepada orang biasa tetapi memiliki efek terbatas pada otoritas militer, yang dapat menahan isolasi dengan lebih baik.

Belum ada diskusi di ASEAN tentang pengusiran atau penangguhan Myanmar, kata Balakrishnan, seraya menambahkan bahwa blok tersebut ingin konstruktif tetapi tidak ingin ikut campur dalam politik dalam negeri Myanmar.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas Dampak Kudeta Militer Myanmar Tembus Seribu Orang

REUTERS

Berita terkait

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

13 jam lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

17 jam lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

21 jam lalu

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

Clarke Quay selama ini dikenala sebagai kawasan destinasi hiburan malam di Singapura, kin hadir dengan wajah baru

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

1 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

2 hari lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

3 hari lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

5 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

6 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya