Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Singapura: Penerapan Lima Poin Konsensus Krisis Myanmar Mengecewakan

Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan. Sumber: Reuters/asiaone.com
Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan. Sumber: Reuters/asiaone.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, menyampaikan bahwa ASEAN akan berupaya mempercepat penyelesaian krisis di Myanmar. Hal itu melihat masih belum adanya komitmen dari Pemerintah Myanmar untuk mengikuti lima poin konsensus yang ditetapkan di ASEAN Leaders Meeting.

"Kami mengakui bahwa implementasi lima poin konsensus ASEAN berjalan lamban dan sedikit mengecewakan," ujar Vivian Balakrishnan pada Selasa kemarin, dikutip dari kantor berita Reuters.

Balakrishnan berkata, langkah cepat perlu diambil untuk mempermudah bantuan kemanusiaan ke Myanmar sekaligus mengakhiri kekerasan di sana. Di sisi lain, kata ia, juga untuk membangun negosiasi di antara segala pihak yang terlibat di dalam krisis Myanmar.

Sebagaimana diketahui, sudah lima bulan Myanmar menghadapi krisis. Hal itu dimulai pada 1 Februari lalu ketika Militer Myanmar mengambil alih pemerintahan dari Presiden Win Myint dan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi. Pengambilalihan dilakukan secara paksa, via kudeta, karena Militer Myanmar tidak menyetujui hasil pemilu yang memenangkan partai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi.

Sejak saat itu, berbagai aksi kekerasan, pembunuhan, dan penangkapan terjadi di Myanmar. Jumlah korban meninggal mencapai 800 lebih, diikuti ribuan figur yang ditangkap untuk dijadikan tahanan politik.

ASEAN, pada April lalu, mencoba mengakhiri krisis itu dengan mengundang Panglima Militer Myanmar Min Aung Hlaing ke Jakarta. Dalam pertemuan bersama dengannya, negara-negara ASEAN sepakat membentuk lima konsensus penyelesaian krisis Myanmar. Fokusnya ada pada pembebasan tahanan, penyelesaian kekerasan, pengiriman bantuan kemanusiaan, dan mediasi segala pihak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sayangnya, sejak konsensus ditetapkan, penyelesaian krisis di Myanmar malah mandek. Tidak ada progress signifikan sejak April lalu. Hal itu salah satunya disebabkan oleh Militer Myanmar yang menganggap konsensus hanya sebagai rekomendasi dan baru akan mengimplementasikannya jika waktunya ideal menurut mereka.

"Kami tidak akan berpaling dari komitmen kami untuk memfasilitasi dan mendukung penerapan lima point konsensus. Kami tahu itu tidak akan cepat dan mudah," ujar Vivian Balakrishnan. Terakhir, Balakrishnan mengatakan pihaknya mendukung resolusi PBB yang mengembargo perdagangan senjata ke Myanmar.

Baca juga: Myanmar Panas, Bos Perusahaan Telekomunikasi Dicekal ke Luar Negeri

ISTMAN MP | REUTERS


Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Pemeriksaan Imigrasi Autogate di Pelabuhan Harbourfront, Masuk Singapura dari Batam Bisa Lebih Mudah

4 jam lalu

Pemandangan kawasan Sentosa Island Sinagapura dari Pelabuhan HarbourFront Singapura, Kamis, 1 Juni 2023. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Pemeriksaan Imigrasi Autogate di Pelabuhan Harbourfront, Masuk Singapura dari Batam Bisa Lebih Mudah

Pengecekan autogate itu sudah berlaku untuk penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Batam Center Kota Batam menuju Pelabuhan Harbourfront Singapura.


Jokowi Sebut PP Dibuat agar Ekspor Pasir Laut Ilegal Jadi Legal, Pengamat: Tidak Juga

7 jam lalu

Ilustrasi pengerukan pasir laut. Shutterstock
Jokowi Sebut PP Dibuat agar Ekspor Pasir Laut Ilegal Jadi Legal, Pengamat: Tidak Juga

Harga pasir laut bisa mencapai dua kali lipat jika diekspor ke Singapura.


Baru Sembuh, PM Singapura Kembali Positif Covid-19

14 jam lalu

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong berjalan bersama menuju ke Kantor Perdana Menteri untuk melakukan pertemuan informal pada Kamis, 16 Maret 2023. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Baru Sembuh, PM Singapura Kembali Positif Covid-19

PM Singapura Lee Hsien Loong menderita Covid-19 rebound, atau gejala Covid yang kembali kambuh setelah dinyatakan sembuh.


Lloyd Austin Sayangkan Menhan China Tolak Bertemu di Tengah 'Gesekan' Jet Tempur Kedua Negara

17 jam lalu

Menteri Pertahanan China Li Shangfu (kiri) dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. (REUTERS)
Lloyd Austin Sayangkan Menhan China Tolak Bertemu di Tengah 'Gesekan' Jet Tempur Kedua Negara

AS Lloyd Austin menyayangkan penolakan Menlu China untuk bertemu dengannya di forum keamanan Singapura di tengah ketegangan di Laut China Selatan


Ratusan Ribu Warga Rohingya Korban Siklon Mocha Tak Dapat Bantuan, Ini Sebabnya

1 hari lalu

Kerusakan yang disebabkan oleh Topan Mocha di Sittwe, Myanmar dalam gambar handout ini dirilis 17 Mei 2023. Bantuan dan Pengembangan Mitra/Handout via REUTERS/File Foto
Ratusan Ribu Warga Rohingya Korban Siklon Mocha Tak Dapat Bantuan, Ini Sebabnya

Warga Rohingya di negara bagian Rakhine di Myanmar barat, tak mendapat bantuan kemanusiaan termasuk tempat yang aman setelah badai Siklon Mocha


Terkini: Harga Telur Tertinggi Terlama Sepanjang Sejarah, Greenpeace Tolak Diajak KKP Masuk Tim Ekspor Pasir Laut

1 hari lalu

Pedagang memilihkan telur ayam atas permintaan pembeli di Pasar Induk Rau Kota Serang, Banten, Rabu, 17 Mei 2023. Menurut Badan Pangan Nasional, naiknya harga telur ini agar peternak dapat melanjutkan produksi dan meningkatkan produktivitasnya. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Terkini: Harga Telur Tertinggi Terlama Sepanjang Sejarah, Greenpeace Tolak Diajak KKP Masuk Tim Ekspor Pasir Laut

Harga telur per hari ini, Kamis, 1 Juni 2023 masih tinggi, yakni di kisaran Rp 31 ribu hingga Rp 32 ribu.


Minta Pemerintah Batalkan Izin Ekspor Pasir Laut, Ekonom: Sama Saja Menjual Daratan

1 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono bersama (kiri-kanan) Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Hubungan Luar Negeri Edy Putra Irawady, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dan Staf Khusus Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Wahyu Muryadi memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut didorong oleh tingginya permintaan reklamasi di dalam negeri. Tempo/Tony Hartawan
Minta Pemerintah Batalkan Izin Ekspor Pasir Laut, Ekonom: Sama Saja Menjual Daratan

Ekonom dan pakar kebijakan publik sekaligus CEO Narasi Institute Achmad Nur Hidayat meminta pemerintah membatalkan kebijakan ekspor pasir laut.


Tuas Port, Mega Proyek Singapura yang Bisa Manfaatkan Pasir Laut RI

1 hari lalu

Tuas Port Singapura. sg101.gov.sg
Tuas Port, Mega Proyek Singapura yang Bisa Manfaatkan Pasir Laut RI

Sebelum pelarangan, Indonesia adalah pemasok utama pasir laut Singapura


BKPM Janji Beri Pelayanan Terbaik bagi 95 Investor Singapura yang Kunjungi IKN

1 hari lalu

Pengunjung mengunjungi lokasi titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa, 30 Mei 2023. Lokasi titik nol IKN Nusantara itu setiap harinya ramai oleh pengunjung dari berbagai instansi serta organisasi dan kelompok masyarakat yang melakukan kunjungan dan melaksanakan kegiatan di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
BKPM Janji Beri Pelayanan Terbaik bagi 95 Investor Singapura yang Kunjungi IKN

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjamin kemudahan investasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN.


Tak Bisa Bertemu Suu Kyi, Utusan PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer Tak Lanjutkan Mandat

1 hari lalu

Noeleen Heyzer. Reuters
Tak Bisa Bertemu Suu Kyi, Utusan PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer Tak Lanjutkan Mandat

Utusan khusus PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer dipastikan tidak akan melanjutkan mandatnya setelah menjabat selama 20 bulan.