Amerika Serikat Balas China, Penumpang Pesawat Dibatasi Hanya 40 Persen

Reporter

Tempo.co

Kamis, 19 Agustus 2021 15:15 WIB

Pesawat China Eastern Airlines dan Air China di bandara Beijing. REUTERS/David Gray

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Perhubungan Amerika Serikat akan membatasi kapasitas penumpang hingga 40 persen untuk maskapai penerbangan China. Kebijakan ini sebelumnya diterapkan China terhadap empat penerbangan United Airlines yang membawa penumpang dari AS ke negara Tirai Bambu tersebut.

China menjatuhkan sanksi kepada United Airlines pada 6 Agustus 2021 setelah menuduh lima penumpang yang melakukan perjalanan dari San Francisco ke Shanghai positif Covid-19.

Sebagai gantinya, Amerika Serikat menerapkan pembatasan serupa. Departemen Perhubungan akan membatasi empat operator penerbangan China hingga 40 persen dari kapasitas pesawat. Kebijakan ini akan berlaku selama empat minggu.

United Airlines menyambut baik atas kebijakan tersebut. Sedangkan Kedutaan China di Washington belum berkomentar.

Pemerintah Amerika Serikat mengatakan larangan China terhadap penumpang United Airlines telah melanggar perjanjian layanan udara. China juga telah menempatkan kesalahan kepada operator penerbangan terkait pelancong yang melakukan tes positif Covid-19 setelah mereka tiba di China.

Advertising
Advertising

Departemen Perhubungan AS melanjutkan operator penerbangan tak memiliki sarana untuk memverifikasi secara independen hasil tes positif yang dituduhkan oleh otoritas China. Selain itu, tidak ada cara untuk menentukan di mana atau kapan seorang pelancong mungkin tertular virus corona.

Dalam kasus tersebut, pihak berwenang China memberi United Airlines tiga pilihan yaitu membatalkan dua penerbangan San Francisco ke Shanghai, mengoperasikan pesawat tanpa penumpang atau mengoperasikan empat jadwal penerbangan dengan kapasitas penumpang hanya 40 persen.

Batasan itu diberlakukan selama empat pekan untuk penerbangan San Francisco-Shanghai, sejak 11 Agustus lalu. Sedangkan pesawat China yang dibatasi oleh Amerika Serikat adalah Air China, China Eastern Airlines, China Southern Airlines Co dan Xiamen Airlines.

Baca juga: Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliba

REUTERS

Berita terkait

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

2 jam lalu

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

China meraih gelar ke-16 Piala Uber setelah mengalahkan tim putri bulu tangkis Indonesia dengan skor telak 3-0. Mengatasi tekanan adalah kunci.

Baca Selengkapnya

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

2 jam lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

22 jam lalu

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

Budi Karya menginstruksikan agar aset Bandara Tuanku Tambusai, Riau diserahkan ke Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

1 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

Penutupan Bandara Sam Ratulang Manado diperpanjang hingga pagi hari ini, Ahad, 5 Mei 2024, pukul 10.00 WITA.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya