Raja Malaysia Mencari Pengganti Muhyiddin Yassin

Reporter

Tempo.co

Selasa, 17 Agustus 2021 19:30 WIB

Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Raja Malaysia pada Selasa meminta para pemimpin dari berbagai partai politik untuk bekerja sama mengatasi masalah ekonomi dan kesehatan yang dihadapi Malaysia, saat ia memulai pencarian calon perdana menteri Malaysia untuk menggantikan Muhyiddin Yassin.

Muhyiddin Yassin mengundurkan diri pada Senin tanpa penerus yang jelas, memperdalam krisis politik yang telah berlangsung lama ketika Malaysia tengah berjuang melawan gelombang Covid-19 dan kemerosotan ekonomi.

Muhyiddin mundur karena kurangnya dukungan parlemen tetapi akan tetap sebagai pelaksana tugas perdana menteri sampai pemerintahan baru terbentuk.

Raja konstitusional Malaysia, Sultan Abdullah, yang bertemu dengan para pemimpin partai politik pada Selasa, sebelumnya telah mengesampingkan pemilu karena pandemi, dengan mengatakan dia akan menunjuk seorang perdana menteri yang dia yakini kemungkinan akan memimpin mayoritas, menurut laporan Reuters, 17 Agustus 2021.

PM Malaysia Muhyiddin Yassin tiba di Istana Nasional untuk pertemuan dengan raja, di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 16 Agustus 2021. Raja Malaysia Tengku Abdullah menunjuk Muhyiddin sebagai PM interim sampai penggantinya terpilih. REUTERS/Lim Huey Teng

Advertising
Advertising

Sejalan dengan keputusan raja, ketua parlemen Malaysia meminta anggota parlemen pada Selasa untuk masing-masing menyerahkan surat ke istana yang menyatakan pilihan perdana menteri berikutnya.

Raja Malaysia, sementara itu, mengatakan kepada para pemimpin politik bahwa perdana menteri baru harus memiliki mayoritas di parlemen, tetapi juga menekankan "bentuk politik harus berubah", kata pemimpin oposisi Anwar Ibrahim setelah bertemu raja.

"Masalahnya bukan hanya soal pengangkatan perdana menteri baru, tapi yang lebih penting yang ditekankan oleh Raja adalah memunculkan bentuk politik yang lebih damai bagi rakyat," kata Anwar Ibrahim kepada wartawan.

Malaysia berada dalam kondisi politik yang berubah-ubah sejak tuduhan korupsi Najib Razak menyebabkan kekalahan dari Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) pada pemilu 2018, yang telah memerintah selama lebih dari 60 tahun sejak kemerdekaan.

Mahathir Mohamad memimpin oposisi menuju kemenangan pemilihan untuk pertama kalinya, tetapi aliansi itu runtuh karena pertikaian internal. Muhyiddin Yassin kemudian berkoalisi dengan parpol yang kalah dalam pemilu 2018, termasuk UMNO.

Tapi aliansi itu juga rapuh, dan pergumulan terus-menerus dengan UMNO, yang menolak keras memainkan peran kedua dalam pemerintahan, mendorong pengunduran diri Muhyiddin Yassin setelah hanya 17 bulan menjabat.

Baca juga: Anwar Ibrahim Masuk Kandidat Calon Perdana Menteri Malaysia yang Baru

Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

12 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

17 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

1 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

4 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya