Joe Biden Salahkan Afghanistan dan Trump Soal Kemenangan Taliban

Selasa, 17 Agustus 2021 11:00 WIB

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan di Gedung Putih pada perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat "Fourth of July" di Washington, AS, 4 Juli 2021. [REUTERS/Evelyn Hockstein/File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden enggan disalahkan soal jatuhnya Afghanistan ke tangan Taliban. Menurutnya, kekalahan tersebut disebabkan oleh Pemerintah Afghanistan sendiri. Ia bahkan menyebut administrasi Presiden Afghanistan Ashraf Ghani terlalu mudah menyerah.

"(Pengambilalihan oleh Taliban) terjadi lebih cepat dibanding perkiraan kami. Apa yang terjadi? Para pemimpin politik Afghanistan menyerah dan kabur. Militer Afghanistan menyerah, bahkan terkadang tanpa mencoba untuk berperang," ujar Joe Biden, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 17 Agustus 2021.

Joe Biden tidak berhenti menuding pihak lain atas kemenangan Taliban. Selain Afghanistan, ia juga menyebut mantan Presiden Donald Trump bertanggung jawab. Ia berkata, Donlad Trump gagal mencapai kesepakatan negosiasi yang menguntungkan Afghanistan.

Alih-alih mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan Afghanistan, Joe Biden menyebut Trump mencapai kesepakatan yang menguntungkan Taliban. Walhasil, Taliban berada dalam posisi terbaiknya untuk mengambil alih Afghanistan sejak 2001.

Joe Biden menegaskan pernyataannya dengan mengatakan penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan bukan penyebab utama kekalahan Afghanistan. Ia tetap menyakini bahwa itu keputusan yang terbaik, bahwa sudah saatnya pasukan Amerika pulang dari Afghanistan setalah 20 tahun berperang.

"Saya bertahan dengan keputusan saya. Setelah 20 tahun, saya belajar bahwa tidak ada waktu yang benar-benar tepat untuk menarik pasukan Amerika."

"Apa yang terjadi di Kabul (Afghanistan) memang menyakitkan, namun itu juga terjadi karena Presiden Ashraf Ghani tidak menginginkan pemindahan besar-besaran," ujar Joe Biden menegaskan.

Per berita ini ditulis, situasi di Kabul, Afghanistan tegang. Berbagai warga berupaya kabur dari sana untuk menghindari kekerasan oleh Taliban. Bahkan, beberapa warga nekat bergelantungan di pesawat hanya demi bisa kabur dari Kabul.

Baca juga: Amerika Akui Salah Perhitungan Soal Situasi Afghanistan dan Taliban

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

12 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya