Tentara AS Lepaskan Tembakan ke Udara, Bandara Kabul Rusuh Dipenuhi Pengungsi

Reporter

Tempo.co

Senin, 16 Agustus 2021 16:55 WIB

Anggota militan Taliban (tengah) berjaga-jaga diluar bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021. Naeem menambahkan bahwa Taliban akan menjamin keselamatan penduduk lokal dan para pejabat misi diplomatik yang berada di Afghanistan. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan AS melepaskan tembakan ke udara di bandara Kabul pada Senin, 16 Agustus 2021. Raturan warga Afghanistan berkerumun di landasan pesawat untuk mengejar penerbangan ke luar negeri setelah Taliban mengambil alih negara itu.

"Kerumunan itu di luar kendali," kata seorang pejabat kepada Reuters melalui telepon. "Penembakan itu hanya dilakukan untuk meredakan kekacauan."

Dalam video yang direkam oleh saksi mata Jawid Sukhanyar, terdengar suara tembakan dan puluhan orang panik, termasuk anak-anak kecil, terlihat berlarian.

Sebuah kendaraan polisi yang terlihat dalam video itu tidak berawak. "Saya merasa sangat takut di sini. Mereka melepaskan banyak tembakan ke udara," kata seorang saksi mata kepada AFP, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Tentara Amerika Serikat mengamankan perimeter bandara Kabul pada hari Minggu, 15 Agustus 2021. Tentara dilibatkan untuk membantu mengevakuasi staf kedutaan AS dan warga sipil lainnya.

Advertising
Advertising

Ratusan warga Afghanistan memadati bandara berusaha keluar dari negara itu setelah gerilyawan Taliban memasuki ibu kota. Kekacauan berlanjut karena sejumlah maskapai penerbangan komersial mengubah rute.

Emirates telah menangguhkan penerbangan ke Kabul hingga pemberitahuan lebih lanjut. Situs pelacak penerbangan FlightRadar24 menunjukkan beberapa penerbangan komersial yang semestinya melewati Afghanistan berubah rute ke negara tetangga Pakistan dan Iran.

Lebih dari 60 negara barat, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Jepang, telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan semua warga Afghanistan dan warga internasional yang ingin meninggalkan negara itu harus diizinkan pergi.

Setelah menduduki Kabul, militan Taliban menyatakan perang telah berakhir. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan para diplomat juga telah melarikan diri dari Kabul.

Ada beberapa penjaga yang tersisa di pos pemeriksaan di daerah yang biasanya dijaga ketat. Beberapa pengendara keluar dari mobil mereka untuk mengangkat penghalang di pos pemeriksaan sebelum melewatinya.

"Aneh duduk di sini dan melihat jalan-jalan kosong, tidak ada lagi konvoi diplomatik yang sibuk, mobil-mobil besar dengan senjata terpasang," kata Gul Mohammed Hakim, salah satu pembuat naan (roti) kota yang memiliki toko di daerah itu.

"Saya akan di sini memanggang roti, tetapi akan menghasilkan uang dalam jumlah yang sangat kecil. Para penjaga keamanan yang merupakan teman-teman saya telah pergi."

Menurut Hakim, prioritasnya saat ini setelah Taliban berkuasa adalah menumbuhkan janggut yang merupakan kewajiban para pria. "Perhatian pertama saya adalah menumbuhkan janggut saya dan bagaimana menumbuhkannya dengan cepat," ujar Hakim. "Saya juga memeriksa dengan istri saya apakah ada cukup burqa untuk dia dan gadis-gadis."

Selama pemerintahan Taliban 1996-2001, pria tidak diizinkan untuk memangkas janggut mereka. Sementara wanita diharuskan mengenakan jubah burqa yang menutupi semua di depan umum.

Baca: Kementerian Luar Negeri Belum Berencana Tutup KBRI di Kabul

CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

3 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

5 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

5 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

44 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

8 Maret 2024

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

6 Maret 2024

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

27 Februari 2024

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya