Perdana Menteri Malaysia Temui Raja, Bakal Mundur Hari Ini?

Reporter

Tempo.co

Senin, 16 Agustus 2021 13:43 WIB

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin telah meminta warga Malaysia untuk mematuhi Perintah Kontrol Gerakan (lockdown) pemerintah mulai Rabu, 18 Maret 2020.[Bernama/Astroawani]

TEMPO.CO, Jakarta - Kabinet Malaysia yang dipimpin Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dikabarkan telah mengajukan pengunduran dirinya kepada raja hari ini. Menurut menteri ilmu pengetahuan Khairy Jamaluddin, pengunduran diri Muhyiddin Yassin mengakhiri kekacauan politik dalam beberapa bulan terakhir akibat hilangnya mayoritas perdana menteri.

Khairy mengumumkan berita itu melalui unggahan di Instagram. Perdana Menteri Muhyiddin sebelumnya terlihat memasuki istana pada Senin, 16 Agustus 2021, setelah ia dikabarkan akan mengajukan pengunduran diri. Namun belum ada konfirmasi resmi dari kantor Muhyiddin Yassin ihwal pengunduran diri tersebut.

"Kabinet telah mengajukan pengunduran diri kepada Agong. Terima kasih atas kesempatan untuk, sekali lagi, melayani bangsa. Semoga Tuhan memberkati Malaysia," tulis Khairy di Instagram.

Menteri Senior Hishammuddin Hussein juga mengunggah berita serupa. Dia mencuit di Twitter, "Merupakan suatu kehormatan dan hak istimewa untuk melayani negara kita tercinta dan rakyatnya."

Pada Senin pagi, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin memimpin rapat Kabinet, sebelum melanjutkan audiensi kerajaan dengan Raja Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.

Advertising
Advertising

Pengunduran diri terjadi di tengah tarik menarik kekuatan politik di Malaysia. Awal bulan ini, sejumlah anggota parlemen Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang dipimpin oleh presiden partai Ahmad Zahid Hamidi, menarik dukungan untuk Muhyiddin Yassin.

Awalnya Perdana Menteri Malaysia bersikeras masih memimpin mayoritas parlemen. Muhyiddin Yassin berjanji membuktikan legitimasinya melalui mosi percaya yang akan diajukan di parlemen pada 7 September.

Jumat lalu, Muhyiddin muncul dalam pidato yang disiarkan televisi untuk mencari dukungan bipartisan, guna bertahan dari mosi percaya.

Namun usulannya ditolak oleh Pakatan Harapan (PH). Blok oposisi tetap memintanya untuk mundur. UMNO juga mengatakan tidak akan mempertimbangkan tawaran dari seseorang yang tidak lagi memiliki legitimasi.

Muhyiddin Yassin adalah presiden dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) yang memimpin pemerintahan Perikatan Nasional. Ia dilantik sebagai perdana menteri negara tersebut pada 1 Maret 2020 setelah perebutan kekuasaan.

Selama 17 bulan masa jabatannya sebagai perdana menteri, Muhyiddin dikritik beberapa pihak karena gagal memimpin pemerintah Malaysia secara efektif dalam menangani pandemi COVID-19.

Malaysia berada di tengah gelombang COVID-19 yang paling mematikan, dengan jumlah infeksi harian melebihi 20.000 kasus. Secara total, negara ini telah melihat lebih dari 1,4 juta kasus COVID-19 dan lebih dari 12.000 kematian.

Baca: Muhyiddin Yassin Akan Mundur, Politik Malaysia dalam Ketidakpastian

REUTERS | CNA

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

20 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

4 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

4 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

7 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

7 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya