Teruo Nakamura Keluar dari Persembunyian 30 Tahun Setelah dengar Lagu Kimigayo

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 14 Agustus 2021 16:55 WIB

Teruo Nakamura. facebook/all about ww2

TEMPO.CO, Jakarta - Perang yang tak kunjung padam, begitulah yang dirasakan Teruo Nakamura ketika tinggal selama 30 tahun di belantara hutan lereng Gunung Galoka, Morotai. Ia memasuki hutan tersebut setelah kekalahan pasukan Jepang dalam mempertahankan pangkalan militernya dari tangan tentara sekutu, Amerika Serikat dan Australia.

Teruo Nakamura diamankan pada 18 September 1974 setelah keberadaannya diketahui oleh tim pencari yang dipimpin Letnan Satu Supardi A.S yang berhasil mencapai puncak Gunung Galoka, Pulau Morotai, Kepulauan Maluku. Awalnya Supardi mendengar suara burung rangkok dan suara babi hutan. Namun dalam teropongnya, ia tidak melihat tanda-tanda dari kedua hewan tersebut dan melihat sasaran utamanya.

Dalam teropong tersebut, Nakamura yang saat itu berusia 57 tahun dengan rambut pendek, crew cut, sedang menebas pohon bambu, tanpa sehelai kain yang menutupi tubuhnya. Suara-suara hewan tersebut keluar dari mulut Nakamura untuk menyamarkan bunyi bising akibat kegiatannya yang dapat memancing perhatian orang.

Operasi tidak dilakukan saat itu juga, Supardi beserta timnya memilih istirahat dan memikirkan skenario untuk melancarkan aksi di keesokan harinya. “Tahu ndak kalian Indonesia Raya-nya Jepang?” tanya Supardi kepada timnya. Ia mendapat jawaban positif Kimigayo, Supardi pun menanyakan lagu lainnya, lagu yang biasa dipergunakan tentara Jepang untuk membakar semangat dalam Perang Dunia Kedua. Di malam itu juga mereka berlatih menyanyikan Kimigayo dan Miyoto Okaino.

Sebelumnya, Nakamura teringat kata-kata komandannya, Mayor Kawashima. “Tetaplah bertahan, karena cepat atau lambat angkatan darat Jepang akan datang, sekalipun seratus tahun mendatang,” ujar Kawashima kala itu. Belum seratus tahun, Nakamura melihat seorang yang ia tidak kenal membawa bendera merah putih, dan memegang bendera matahari terbit.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, ia pun mendengarkan orang-orang yang tidak ia kenal itu mengumandangkan lagu Kimigayo dan hal iniliah yang membuat Nakamura terkesiap, bangkit dengan posisi sempurna. Saat Miyoto Okaino dikumandangkan, Nakamura menggeram keras sembari berteriak “Bakayarooo.” Tidak sampai disitu, tangan kanannya yang menggengam parang ia ayunkan ke atas dan ke bawah.

Hal itu menimbulkan kekhawatiran bagi tim operasi ketika itu. “Jangan-jangan ia hendak mengambil senapan atau bunuh diri di pondoknya,” kata Supardi. Dalam keadaan mencekam ini Hans Anthony, salah satu anggota tim menjatuhkan Nakamura dan menjauhkan parang dari jangkauan tangannya.

Pukul 09.30, Nakamura meninggalkan masa lalunya di gubuk dan di tengah hutan belantara yang sudah ia tempati selama 30 tahun. Ia hanya membawa suryakanta yang biasa dipakainya untuk membuat api dan sebuah jimat yang setia menemaninya puluhan tahun. Ia menghadiahkan burung maleo yang menemaninya kepada Supardi.

Yoshikuni Igarashi dalam Homecomings: The Belated Return of Japan's Lost Soldiers (2016) mengisahkan saat-saat Nakamura meninggalkan Pulau Morotai yang didiaminya 30 tahun. Namun, dunia tidak menyambutnya dengan sukacita. Hal ini dikarenakan Jepang menampiknya secara halus karena ia bukan orang Jepang. Nakamura merupakan warga asli Taiwan dan memiliki nama asli Attun Palalin, sementara media Taiwan banyak menyebutnya dengan Lee Guang-Hui. Nakamura berasal dari Suku Ami, pribumi Taiwan yang terbiasa hidup dengan berburu.

Di Taiwan, Teruo Nakamura mendapati dunianya yang telah berubah, istrinya telah menikahi lelaki lain. Hal ini dilakukan istrinya sejak kepergiannya bertugas sebagai prajurit Jepang ke Morotai. Prajurit kekaisaran Jepang itu meninggal lima tahun kemudian di Taiwan, pada 15 Juni 1979 karena kanker paru-paru.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Teruo Nakamura, Prajurit Jepang Sembunyi 30 Tahun di Hutan Pulau Morotai Maluku

Berita terkait

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

4 jam lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

8 jam lalu

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

OpenAI berekspansi ke Asia dengan membuka kantor baru di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini merilis model GPT-4 yang dioptimalkan untuk Jepang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

9 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

13 jam lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

1 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

1 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

Timnas Jepang U-23 mengalahkan tuan rumah, Qatar, pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 lewat perpanjangan waktu.

Baca Selengkapnya

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

2 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

2 hari lalu

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menawarkan investasi pembangunan Transit Oriented Development atau TOD di sepanjang jalur MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

2 hari lalu

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

Menhub Budi mengatakan bahwa proyek MRT Jakarta hingga saat ini berjalan sesuai rencana.

Baca Selengkapnya