Top 3 Dunia: Efek Samping Pfizer Hingga Taliban Rebut Kota Besar Afganistan
Reporter
Tempo.co
Editor
Eka Yudha Saputra
Sabtu, 14 Agustus 2021 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler internasional sepanjang Jumat kemarin, 13 Agustus 2021, di antaranya Komite Badan Keamanan Eropa menyelidiki radang ginjal efek samping vaksin Pfizer dan Moderna, melihat kembali hubungan dagang Nigeria dan Indonesia ketika perselisihan diplomatik, hingga dua kota terbesar Afganistan direbut Taliban.
Tiga berita teratas dirangkum dalam Top 3 Dunia.
1. Eropa Selidiki Radang Ginjal Efek Samping Vaksin Pfizer dan Moderna
Komite Keamanan Badan Obat Eropa atau EMA berencana menyelidiki dampak yang ditimbulkan oleh vaksin Pfizer dan Moderna. Sejumlah kecil orang yang telah mendapat vaksin Covid-19 berbasis mRNA mengeluhkan tiga kondisi.
Dampak yang dirasakan setelah mendapat suntikan adalah eritema multiforme, suatu bentuk reaksi alergi pada kulit. Selain itu glomerulonefritis atau radang ginjal dan sindrom nefrotik, gangguan ginjal yang ditandai dengan kehilangan protein urin berat.
Lebih dari 43,5 juta dosis vaksin Moderna, Spikevax, telah diberikan di Wilayah Eropa pada 29 Juli. Sedangkan vaksin Pfizer telah diberikan sekitar 330 juta dosis. Untuk berita selengkapnya baca di sini.
<!--more-->
2. Hubungan Dagang Nigeria - Indonesia, dari Minyak Hingga Indomie
Nigeria memutuskan menarik duta besarnya dari Indonesia. Penarikan dilakukan setelah terjadi keributan antara diplomat Nigeria dengan imigrasi DKI Jakarta.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah menyatakan Kementerian Hukum dan HAM RI telah melakukan investigasi internal atas insiden tersebut.
Jauh sebelum memanasnya hubungan diplomatik dua negara, Indonesia dan Nigeria memiliki hubungan harmonis di bidang perdagangan. Nigeria tercatat sebagai salah satu pengekspor minyak mentah ke Indonesia. Apa saja produk Indonesia yang diminati di Nigeria? baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Dua Kota Besar Afganistan Jatuh ke Taliban
Taliban pada Kamis, 12 Agustus 2021, mengklaim telah mengendalikan dua kota terbesar di Afganistan, yakni Kandahar dan Herat. Penambil-alihan kedua kota besar tersebut melambangkan kemenangan militer terbesar Afganistan sejak kelompok radikal itu memulai penyerangan besar-besaran pada Mei 2021.
Stasiun televisi Al Jazeera mewartakan Juru bicara Taliban mengatakan kejatuhan kota-kota besar di Afganistan menandakan masyarakat Afganistan menerima militan Taliban. Kandahar dan Herat adalah kota terbesar kedua dan ketiga di Afganistan.
Menanggapi kondisi yang terjadi di Afganistan saat ini, Pentagon mengatakan akan mengirimkan sekitar 3 ribu pasukan tambahan dalam tempo 48 jam untuk mengevakuasi pegawai Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kota Kabul. Bagaimana perkembangan situasi keamanan di Afganistan? baca berita selengkapnya di sini.
TEMPO