Tak Sanggup Bayar Rumah Sakit, Akta Kelahiran Anak Pekerja Migran Ditahan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 13 Agustus 2021 19:30 WIB

Ilustrasi bayi. freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pada awal pandemi Virus Corona, Maya dan suaminya, pekerja migran asal Filipina di Uni Emirat Arab (UEA) harus kehilangan pekerjaan mereka yang bergaji rendah. Mereka juga kehilangan visa izin kerja dan asuransi kesehatan.

Pasangan suami istri itu menceritakan, mereka harus menghadapi tagihan denda imigrasi harian yang meningkat karena anak mereka yang berusia satu tahun masih belum memiliki dokumen sah. Pasalnya, rumah sakit tempat bayi tersebut dilahirkan menahan akta kelahiran karena mereka memiliki tunggakan biaya persalinan sebesar 14.000 dirham (Rp 54 juta).

Kepedihan yang dialami Maya rupanya dialami pula banyak perempuan lain di Uni Emirat Arab. Mereka menceritakan pada organisasi nirlaba Do Bold, belum menerima akta kelahiran putra/putri mereka yang dilahirkan di Uni Emirat Arab hingga akhir 2020. Do Bold adalah LSM yang fokus mempromosikan hak-hak pekerja migran.

Advertising
Advertising

Do Bold mengatakan para pekerja migran ini kesulitan mendapatkan akta kelahiran anak mereka karena mereka kehilangan pekerjaan gara-gara pandemi Covid-19. Alasan lainnya adalah mereka tidak bisa pulang ke negara asal untuk melahirkan.

Tanpa adanya dokumen tersebut (akta kelahiran), maka anak-anak pekerja migran di Uni Emirat Arab tidak bisa mendapat paspor, visa, atau tanda pengenal Emirates. Bukan hanya itu, mereka juga tidak bisa mengakses layanan kesehatan dan pendidikan.

Do Bold mengatakan 166 perempuan yang mengisi survei mereka, mengaku tidak memiliki akta kelahiran pada akhir tahun lalu untuk bayi-bayi mereka. Dari 166 responden, 63 diantaranya menyebutkan tagihan rumah sakit yang belum dibayar sebagai penyebabnya. Alasan lain termasuk tidak dapat memberikan surat nikah atau visa yang sah.

“Kami ingin rumah sakit memberikan akta kelahiran terlepas dari status imigrasi, sipil dan status ekonomi - apakah mereka mampu atau tidak membayar tagihan rumah sakit,” kata Direktur Do Bold, Ekaterina Porras Sivolobova.

Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab enggan mengomentari permasalahan ini.

Pencatatan kelahiran dalam tempo secepatnya adalah bagian dari HAM, yang mendasar. Hal ini termaktub pula dalam Konvensi Hak Anak dan Undang-Undang Uni Emirat Arab 2016.

Setiap wilayah di Uni Emirat Arab memberlakukan aturan sendiri untuk sektor kesehatan dan sektor lainnya. Kementerian Kesehatan Abu Dhabi, yang satu-satunya emirat yang memberikan komentar, merujuk pada peraturan 2018 bahwa fasilitas kebidanan berlisensi tidak boleh menolak memberikan pemberitahuan atau akta kelahiran bermaterai untuk alasan apapun.

Maya, pekerja migran asal Filipina yang menolak memberikan nama lengkapnya, mengatakan dia baru dipulangkan oleh pihak rumah sakit negeri di wilayah Ras Al Khaimah setelah membayar 1.800 dirham dari total tagihan rumah sakit sebesar 14.000 dirham.

Sedangkan untuk akta lahir bayinya yang baru dilahirkan, pihak rumah sakit meminta Maya untuk menandatangani perjanjian akan membayar lunas dalam tempo tiga bulan tunggakan biaya persalinan. Maya menolak menanda-tangani surat kesepakatan itu.

“Sebab jika kami tidak mampu membayar penuh (pada jatuh tempo), mereka dapat mengajukan gugatan hukum terhadap kami,” kata suami Maya, 33 tahun, yang gaji bulanannya kurang dari 3.500 dirham.

Di Uni Emirat Arab, mereka yang punya utang dan cek yang terutang bisa berakibat hukuman penjara, denda, dan pencekalan.

Keluarga Maya adalah salah satu dari tiga keluarga yang berani berbicara kepada Reuters mengenai permasalahan akta kelahiran bayi mereka. Mereka mengatakan tidak dapat mengesahkan kelahiran anak mereka karena biaya rumah sakit yang tidak terjangkau.

Sebuah lembaga layanan dokumen kelahiran swasta di UEA mengatakan sudah biasa bagi rumah sakit, terutama rumah sakit swasta, untuk tidak menerbitkan akta kelahiran jika tagihan rumah sakit tidak dibayar.

Pengalaman lain dialami oleh Imran, seorang pekerja migran asal Sri Lanka. Pada Juni 2021, dia mengeluarkan istrinya dari rumah sakit swasta di Dubai dengan jaminan paspornya ditahan di sana.

Imran mengatakan diberitahu pihak rumah sakit bahwa akta kelahiran anak mereka baru diterbitkan kalau dia sudah membayar tunggakan rumah sakit sebesar 11.600 dirham.

Setelah kehilangan pekerjaannya di bidang perhotelan dan asuransi kesehatannya setahun yang lalu habis, Imran hanya bisa membayar sedikit dari jumlah tagihan rumah sakit.

“Saya berusaha untuk mendapatkan uang, tetapi di masa pandemi ini tidak ada yang punya uang, teman saya juga tidak punya (uang),” katanya.

Uni Emirat Arab pada tahun lalu sudah mencabut kriminalisasi pada pelaku hubungan seks sebelum nikah. Namun hambatan tetap ada bagi perempuan yang belum menikah dalam mengakses asuransi kesehatan untuk kehamilan dan memperoleh akta kelahiran anaknya, yang lahir di luar nikah. Sebab semua itu harus lewat prosedur pengadilan.

Baca juga: Top 3 Tekno Berita Kemarin: Jenazah Covid-19, Jet Tempur F-35 AS dan F-16 TNI

Afifa Rizkia Amani | Reuters.com

Berita terkait

Liburan Murah ala Backpacker ke Dubai, Bisa?

2 hari lalu

Liburan Murah ala Backpacker ke Dubai, Bisa?

Dubai berinvestasi menyediakan fasilitas hotel bintang dua dan bintang tiga di berbagai lokasi di seluruh kota, juga tempat-tempat wisata terjangkau.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

4 hari lalu

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

4 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

4 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

4 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

4 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

5 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

8 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

10 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

10 hari lalu

Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

Banjir yang menerjang Dubai membuat sejumlah penerbangan dihentikan.

Baca Selengkapnya