Kepala Vaksin Oxford Sarankan Inggris Sumbang Vaksin Covid-19 ke Negara Lain

Rabu, 11 Agustus 2021 13:00 WIB

Seorang pria menerima dosis vaksin Covid-19 dari Pfizer BioNTech di Rumah Sakit Central Middlesex di London, Inggris, 1 Agustus 2021. REUTERS/Henry Nicholls

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala peneliti vaksin Oxford mengatakan Inggris saat ini tidak memerlukan suntikan vaksin booster dan menyarankan vaksin Covid-19 lebih baik diberikan kepada negara lain.

Saran Andrew Pollard pada Selasa itu bertentangan berbeda dengan sikap yang diambil oleh menteri kesehatan Inggris, yang menginginkan populasi Inggris disuntik dosis penguat.

Pollard, yang mengepalai Oxford Vaccine Group, mengatakan bahwa keputusan untuk memberikan dosis penguat harus didasarkan pada studi ilmiah, dan belum ada bukti peningkatan penyakit parah atau kematian di antara penerima yang sudah divaksinasi penuh.

"Tidak ada alasan saat ini untuk panik. Kami tidak melihat masalah dengan adanya kebobolan penyakit parah," katanya pada briefing online dengan anggota parlemen, dikutip dari Reuters, 11 Agustus 2021.

"Jika ada penurunan dalam perlindungan, itu adalah sesuatu yang akan terjadi secara bertahap, dan itu akan terjadi pada titik di mana kita dapat hadapi dan dapat merespons," katanya.

Advertising
Advertising

Inggris sedang merencanakan program booster vaksin Covid-19, dan Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan dia memperkirakan program booster akan dimulai pada awal September, sambil menunggu saran terakhir dari para pejabat.

Perawat Lily Harrington bersiap untuk memberikan vaksin Covid-19 Oxford/AstraZeneca kepada PM Inggris Boris Johnson, di London, Inggris, Jumat, 19 Maret 2021. Negara-negara termasuk Jerman dan Prancis melanjutkan penggunaan vaksin tersebut setelah sempat memberhentikan pemberiannya. Frank Augstein via REUTERS

AstraZeneca, yang memproduksi vaksin yang ditemukan di Universitas Oxford, mengatakan perlu lebih banyak waktu untuk menilai apakah dosis booster diperlukan untuk mempertahankan perlindungan.

Pendapat AstraZeneca berbeda dari Pfizer, yang mengatakan mereka mengharapkan suntikan ketiga vaksin Covid-19 akan diperlukan untuk menjaga perlindungan tetap tinggi.

Inggris telah memberikan dua dosis vaksin corona kepada tiga perempat orang dewasa, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak negara-negara yang merencanakan program booster untuk menunda suntikan ketiga sampai lebih banyak orang divaksinasi di seluruh dunia.

Pollard mengatakan bahwa pasokan vaksin akan lebih baik digunakan untuk melindungi orang-orang yang rentan di negara lain.

"Dosis vaksin Covid-19 yang tersedia yang akan digunakan untuk dosis penguat atau untuk program masa kanak-kanak, jauh lebih baik digunakan untuk orang yang akan meninggal selama enam bulan ke depan," ujarnya.

Baca juga: Perawat Jerman Suntik Ribuan Penerima Vaksin Covid-19 dengan Larutan Garam

REUTERS

Berita terkait

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

2 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

4 jam lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

1 hari lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

4 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya