TEMPO.CO, Jakarta - Bangladesh mulai memvaksinasi ribuan pengungsi Rohingya pada Selasa, 10 Agustus 2021 di tengah lonjakan infeksi Covid-19. Vaksin dilakukan di tengah lokasi pengungsian terbesar di dunia tersebut.

Pekerja sosial telah lama mengingatkan adanya potensi bencana kemanusiaan jika kasus Covid-19 melonjak di kamp pengungsian di Cox's Bazar, distrik perbatasan antara Myanmar dan Bangladesh. Loasi tersebut menampung satu juta orang Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar.

Pejabat Kesehatan di distrik Cox's Bazar, Mahbubur Rahman mengatakan sekitar 48.000 Rohingya berusia 55 tahun ke atas, akan disuntik antara Selasa dan Kamis dengan bantuan badan-badan PBB.

"Ini baru permulaan. Semua orang dewasa Rohingya akan divaksinasi secara bertahap,” kata Rahman kepada Reuters.

Berbeda dengan Bangladesh, para pejabat di negara bagian Rakhine Myanmar mengatakan tidak ada rencana memvaksinasi pengungsi Rohingya di kamp penampungan.

Bangladesh sedang berjuang melawan lonjakan infeksi dan kematian yang mengkhawatirkan dalam beberapa pekan terakhir. Tercatat lebih dari 1,36 juta orang terinfeksi dan 22.897 kematian.

“Orang-orang di kamp-kamp ini hidup dalam bayang-bayang kesenjangan vaksin global. Vaksinasi luas sangat penting untuk menahan virus Covid-19," ujar Hrusikesh Harichandan, Kepala Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di Cox's Bazar.

"Kami membutuhkan upaya bersama lembaga nasional dan organisasi internasional untuk membantu memvaksinasi semua orang dewasa di kamp," katanya.

Kasus covid-19 di kamp pengungsian naik menjadi 20.000 kasus dan 200 kematian sejak pandemi terjadi tahun lalu.

Baca: Polisi Tangkap 11 Aktivis Protes Penanganan Covid-19 di Thailand

REUTERS