Pasukan Afganistan Lancarkan Serangan Balik untuk Rebut Kunduz dari Taliban

Senin, 9 Agustus 2021 19:15 WIB

Pasukan Komando Afganistan terlihat di lokasi medan pertempuran di mana mereka bentrok dengan pemberontak Taliban di Provinsi Kunduz, Afganistan 22 Juni 2021. [REUTERS/Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan komando Afganistan melancarkan serangan balik pada Senin untuk memukul mundur Taliban yang menyerbu kota utara Kunduz sehari sebelumnya, dengan penduduk yang melarikan diri mengatakan suara tembakan dan ledakan terdengar tiap waktu.

Kunduz adalah salah satu dari sedikitnya tiga ibu kota provinsi yang direbut oleh Taliban di utara selama akhir pekan, saat serangan mereka meningkat menyusul pengumuman Amerika Serikat yang akan mengakhiri misi militernya di Afganistan pada akhir Agustus.

Seorang juru bicara Taliban telah memperingatkan Amerika Serikat pada Ahad agar tidak melakukan intervensi dengan serangan udara AS untuk mendukung pasukan pemerintah Afganistan yang terkepung, dilaporkan Reuters, 9 Agustus 2021.

Di Barat, dekat perbatasan dengan Iran, para pejabat keamanan mengatakan kepada Reuters pertempuran sengit sedang berlangsung di pinggiran Herat. Arif Jalali, kepala Rumah Sakit Zonal Herat mengatakan 36 orang tewas dan 220 terluka dalam pertempuran selama sebelas hari terakhir. Lebih dari separuh yang terluka adalah warga sipil, katanya, dan perempuan serta anak-anak termasuk di antara yang tewas.

Di provinsi selatan Helmand, pusat aktivitas Taliban, pejabat keamanan melaporkan ledakan keras di Lashkar Gah, ibu kota provinsi, pada Senin pagi.

Advertising
Advertising

Gerilyawan telah menguasai puluhan distrik dan penyeberangan perbatasan dalam beberapa bulan terakhir dan menekan beberapa ibu kota provinsi, termasuk Herat dan Kandahar di selatan, saat pasukan asing mundur.

"Pasukan AS telah melakukan beberapa serangan udara untuk membela mitra Afganistan kami dalam beberapa hari terakhir," kata Mayor Nicole Ferrara, juru bicara Komando Pusat AS, mengatakan kepada CNN pada hari Minggu, tanpa merinci di mana serangan itu dilakukan.

Di Kunduz, banyak keluarga yang putus asa, beberapa dengan anak kecil dan perempuan hamil, meninggalkan rumah mereka, berharap bisa mencapai Kabul yang relatif aman sejauh 315 kilometer ke selatan, perjalanan yang biasanya memakan waktu sekitar sepuluh jam.

Polisi telah meninggalkan pos pemeriksaan mereka di jalan-jalan di sekitar kota.

Tank tiba di medan perang, di Kunduz, Afganistan 7 Juli 2021 dalam gambar diam yang diambil dari sebuah video. [REUTERS TV melalui REUTERS]

Ghulam Rasool, seorang insinyur, sedang mencoba menyewa bus untuk membawa keluarganya ke ibu kota ketika suara tembakan bergema di jalan-jalan kota kelahirannya.

"Kami mungkin terpaksa berjalan sampai Kabul, tapi kami tidak yakin apakah kami bisa terbunuh dalam perjalanan....pertempuran darat tidak hanya berhenti bahkan selama 10 menit," kata Rasool kepada Reuters.

"Yang terbaik adalah kita meninggalkan kota ini sampai diputuskan apakah pemerintah Afganistan atau Taliban sekarang yang akan memerintahnya."

Dia dan beberapa warga lainnya, dan seorang pejabat keamanan, mengatakan pasukan komando Afganistan telah melancarkan operasi untuk membersihkan pemberontak dari kota.

Militan Taliban telah bersembunyi di gedung-gedung pemerintah di pusat kota, dan telah menduduki posisi memimpin jalan ke dua pangkalan pertahanan di pinggiran, menurut pejabat pemerintah setempat.

Selama akhir pekan, gerilyawan juga menduduki gedung-gedung pemerintah di ibukota provinsi utara Sar-e-Pul, mengusir pejabat dari kota utama ke pangkalan militer terdekat, kata Mohammad Noor Rahmani, anggota dewan Provinsi Sar-e-Pul.

Pada Minggu malam, Ashraf Ayni, perwakilan di parlemen untuk Provinsi Takhar, mengatakan ibu kotanya Taloqan telah jatuh ke tangan Taliban yang telah membebaskan tahanan dan menguasai semua gedung pemerintah, mendorong para pejabat ke distrik terdekat.

Dan ada laporan yang saling bertentangan tentang apakah mereka telah merebut Sheberghan, ibu kota Provinsi Jawzjan utara, di mana telah terjadi pertempuran sengit.

Akhir pekan telah dimulai dengan perebutan Zaranj oleh Taliban, di perbatasan dengan Iran di provinsi Nimroz selatan Afganistan, yang menandai pertama kalinya mereka menguasai ibu kota provinsi dalam beberapa tahun.

Berbicara kepada Al Jazeera TV pada hari Minggu, juru bicara Taliban Muhammad Naeem Wardak mengatakan tidak ada perjanjian gencatan senjata, dan memperingatkan Amerika Serikat agar tidak melakukan intervensi lebih lanjut untuk mendukung pasukan pemerintah.

Terduga militan Taliban juga membunuh seorang manajer stasiun radio Afganistan di Kabul dan menculik seorang wartawan di Provinsi Helmand selatan, kata pejabat pemerintah setempat pada Senin, melaporkan serangan terbaru yang menargetkan pekerja media.

Seorang juru bicara Taliban mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak memiliki informasi tentang pembunuhan di Kabul atau jurnalis yang diculik di Helmand.

Serangan Taliban telah memicu tudingan atas penarikan pasukan asing pimpinan AS setelah 20 tahun memerangi gerilyawan. Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan kepada surat kabar Daily Mail bahwa kesepakatan yang dicapai tahun lalu antara Amerika Serikat dan Taliban adalah "kesepakatan busuk".

Wallace mengatakan pemerintahnya telah meminta beberapa sekutu NATO untuk mempertahankan pasukan mereka di Afganistan dari serangan Taliban begitu pasukan AS pergi, tetapi gagal mengumpulkan cukup dukungan.

Baca juga: Taliban Culik Jurnalis dan Bunuh Manajer Stasion Radio Afghanistan

REUTERS | CNN | AL JAZEERA | DAILY MAIL

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

12 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

59 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

8 Februari 2024

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

Abdul Qayoum Safi asal Afganistan lulus dari Magister Ilmu Komunikasi Unpad dengan IPK tertinggi 4,00.

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.

Baca Selengkapnya