47 Tahun Skandal Watergate yang Menumbangkan Presiden Richard Nixon

Reporter

Tempo.co

Senin, 9 Agustus 2021 14:32 WIB

Mantan Presiden AS Richard M. Nixon menyampaikan pidato perpisahannya kepada anggota kabinet dan stafnya di Ruang Timur Gedung Putih, setelah pengunduran dirinya 9 Agustus 1974. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Serangkaian peristiwa yang terjadi pada skandal Watergate merupakan skandal politik Amerika Serikat yang dilakukan oleh Presiden Richard Nixon. Tidak bisa dipungkiri, tragedy tersebut menjadi skandal terbesar dalam sejarah pemilihan umum di Amerika Serikat.

Skandal Watergate dimulai pada pagi hari, 17 Juni 1972, ketika beberapa pencuri ditangkap di kantor Komite Nasional Demokrat, yang terletak di kompleks gedung Watergate di Washington, DC. Pencurian yang dilakukan di tempat tersebut terhubung dengan kampanye pemilihan kembali Presiden Richard Nixon, dan mereka telah tertangkap menyadap telepon dan mencuri dokumen.

Berdasarkan history.com, asal-usul pembobolan Watergate terletak saat iklim politik AS yang rentan saat itu. Pada 1972, ketika Presiden Republik Richard Nixon mencalonkan diri untuk pemilihan kembali, Amerika Serikat terlibat dalam Perang Vietnam dan tidak pernah memenangkannya, Dampak embargo migas ke AS oleh OPEC yang dicabut, dan kekacauan lainnya.

Skandal ini menjadi taktik agresif Nixon dan termasuk spionase ilegal. Pada Mei 1972, mereka menunjuk anggota Komite Nixon untuk Memilih Kembali Presiden (CREEP) masuk ke markas Watergate Komite Nasional Demokrat, mencuri salinan dokumen rahasia dan menyadap telepon kantor.

Adapun yang memasuki kompleks gedung Watergate kala itu ialah Virgilio Gonzalez, Bernard Barker, James McCord, Eugenio Martínez, dan Frank Sturgis. Mereka gagal menjalankan misinya karena seorang penjaga keamanan melihat seseorang telah menempelkan beberapa kunci pintu gedung. Penjaga itu memanggil polisi, yang datang tepat pada waktunya untuk menangkap mereka.

Advertising
Advertising

Tidak terdapat tanda-tanda yang jelas para penyusup tersebut terhubung langsung dengan Nixon, namun kecurigaan muncul ketika para detektif menemukan salinan nomor telepon Gedung Putih komite pemilihan kembali di antara barang-barang milik para penyusup.

Namun dalam pidatonya, Richard Nixon menyangkal kejadian skandal Watergate tersebut dan bersumpah bahwa staf Gedung Putihnya tidak terlibat dalam pembobolan tersebut. Sebagian besar pemilih mempercayainya, dan pada November 1972 presiden terpilih kembali dengan kemenangan telak.

Hari ini, 9 Agustus 1974, Richard Nixon menjadi Presiden Amerika Serikat pertama yang mundur dari jabatannya akibat keterkaitannya dengan skandal watergate, dan Wapres Gerald Ford menggantikannya.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Informan Skandal Watergate Wafat

Berita terkait

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

3 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

10 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

16 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

20 hari lalu

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

21 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya

Oposisi Korea Selatan Diprediksi Menang dalam Pemilu Legislatif, Jadi Ganjalan untuk Presiden Yoon

22 hari lalu

Oposisi Korea Selatan Diprediksi Menang dalam Pemilu Legislatif, Jadi Ganjalan untuk Presiden Yoon

Partai oposisi utama Korea Selatan dan sekutu-sekutunya diperkirakan akan memenangkan mayoritas dalam pemilihan legislatif

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

27 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya

Ketika Gedung Putih Ditanyai soal Pelanggaran Hukum Israel, Ini Jawabannya

28 hari lalu

Ketika Gedung Putih Ditanyai soal Pelanggaran Hukum Israel, Ini Jawabannya

Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menyangkal bukti kejahatan Israel dan pelanggaran Hukum Humaniter Internasional.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tokoh Muslim AS Boikot Buka Puasa Gedung Putih

28 hari lalu

Top 3 Dunia: Tokoh Muslim AS Boikot Buka Puasa Gedung Putih

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 3 April 2024 diawali oleh sejumlah tokoh Muslim Amerika Serikat menolak datang ke acara jamuan buka puasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Tokoh Muslim AS Boikot Acara Buka Puasa di Gedung Putih

29 hari lalu

Tokoh Muslim AS Boikot Acara Buka Puasa di Gedung Putih

Gedung Putih menggelar acara buka puasa dengan Muslim Amerika Serikat kemarin. Sejumlah undangan menolak datang.

Baca Selengkapnya