Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga. Carl Court/Pool via REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Dukungan kepada PM Jepang Yoshihide Suga malah merosot usai penutupan Olimpiade Tokyo. Dikutip dari kantor berita Reuters, survei terbaru dari surat kabar Asahi menunjukkan dukungan kepadanya turun di bawah 30 persen (28 persen) per Ahad kemarin, 8 Agustus 2021.
Hal tersebut merupakan yang pertama kalinya sejak ia menjabat sebagai PM Jepang. Dengan kata lain, Olimpiade Tokyo gagal menaikkan popularitasnya.
Tak hanya popularitasnya menurun, mayoritas warga Jepang juga tidak ingin ia bertahan di pemerintahan. Sebanyak 60 persen ingin Suga mundur dari jabatannya.
Sementara itu, soal Olimpiade Tokyo sendiri, sebanyak 56 persen menyatakan penyelenggaraannya sebagai ide yang bagus. Sebanyak 32 persen menyebutnya sebagai ide buruk.
Hasil-hasil tersebut jelas kabar buruk bagi Suga. Ia berambisi untuk memperpanjang masa kepemimpinannya, baik dari partai maupun di pemerintahan. Pemilu Jepang direncanakan berlangsung tahun ini.
Menurunnya dukungan kepada Yoshihide Suga tak hanya dipengaruhi pelaksanaan Olimpiade Tokyo, tetapi juga penanganan pandemi COVID-19. Penanganan pandemi COVID-19 di bawah Suga dianggap kurang optimal, terutama soal vaksinasi yang lamban di tengah serbuan varian Delta.
Per berita ini ditulis, Jepang tercatat memiliki 1 juta kasus dan 15 ribu kematian akibat COVID-19. Per harinya ada 15 ribu kasus. Adapun jumlah warga yang sudah divaksinasi lengkap baru 15,4 persen dari total populasi.
