Mencoba Membunuh Dubesnya Sendiri, Dua Warga Myanmar Ditangkap di Amerika

Sabtu, 7 Agustus 2021 11:30 WIB

Duta Besar Myanmar di PBB Kyaw Moe Tun. United Nations TV/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Dua warga negara Myanmar telah ditangkap Kepolisian New York dan FBI karena merencanakan pembunuhan terhadap Duta Besar Myanmar untuk PBB, Kyaw Moe Tun. Dikutip dari kantor berita Reuters, kedua warga tersebut bersekongkol dengan pedagang senjata asal Thailand yang juga langganan Militer Myanmar.

Kedua warga yang ditangkap pada hari Jumat tersebut diketahui bernama Phyo Hein Htut (28) dan Ye Hein Zaw (20). Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka untuk kasus pembunuhan berencana serta konspirasi untuk menyerang pejabat negara.

"Ancaman hukuman maksimum untuk keduanya adalah lima tahun penjara," ujar Kantor Pengacara Distrik New York dalam keterangan persnya, Sabtu, 7 Agustus 2021.

Mengacu pada berkas perkara, Phyo Hein Htut mengatakan dirinya merencanakan pembunuhan terhadap Kyaw Moe Tun usai dikontak oleh pedagang senjata di Thailand. Pedagang senjata tersebut, kata ia, menawarkan sejumlah uang kepadanya untuk menyerang Kyaw Moe Tun dan mengancamnya untuk mundur dari PBB.

Jika target bergeming, Phyo Hein Htut mengatakan sang pedagang meminta dirinya untuk membunuh Kyaw Moe Tun. Untuk opsi tersebut, kata Phyo Hein Htut, pedagang senjata dan dirinya sudah sepakat untuk menyabotase mobil sang dubes agar celaka di tengah perjalanan.

Ilustrasi mobil kecelakaan tunggal. thebalance.com


Ye Hein Zew, rekan dari Phyo Hein Htut, menyebut mereka berdua menerima uang sebesar US$4000 untuk menjalankan misinya. Jika berhasil, maka dirinya dan Phyo Hein Htut akan diberikan bonus sebesar US$1000.

"Kedua tersangka melintas perbatasan dan samudra untuk merencanakan pembunuhan terhadap pemimpin internasional di tanah Amerika," ujar Komisioner Kepolisian New York, Dermot Shea.

Kyaw Moe Tun, selaku target, belum memberikan keterangan apapun per berita ini ditulis. Walau begitu, pada Rabu kemarin, Kyaw Moe Tun menyatakan ada pihak yang mengancamnya dan ia meminta otoritas Amerika untuk meningkatkan pengamanan di sekitar tempat tinggalnya.

Diberitakan sebelumnya, Kyaw Moe Tun adalah Dubes Myanmar untuk PBB yang dibenci oleh junta militer. Sebab, dia memilih untuk berseberangan dengan Junta Myanmar walaupun sudah dilarang. Bahkan, dalam forum PBB, ia secara vokal dan terang-terangan mengecam kepemimpinan Junta Myanmar dan menganggapnya sebagai pemerintahan yang tidak sah karena didapat via kudeta 1 Februari lalu.

Aksi Kyaw Moe Tun di forum PBB mendorong Junta Myanmar untuk memecatnya sebagai dubes pada Februari lalu. Namun, karena PBB tidak mengakui pemerintahan Junta Myanmar, Kyaw Moe Tun masih memegang posisi dubes dan utusan khusus di PBB hingga hari ini.

Baca juga: Krisis Politik di Myanmar Jadi Sorotan di Pertemuan AMM

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

22 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

1 hari lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

4 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

4 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya