Abaikan Imbauan WHO, Jerman dan Prancis Berikan Dosis Ketiga Vaksin Covid-19

Kamis, 5 Agustus 2021 19:00 WIB

Presiden Prancis Macron menghadiri konferensi video KTT Iklim, di Istana Elysee di Paris, Prancis, 22 April 2021. [Ian Langsdon / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jerman dan Prancis memutuskan untuk mengabaikan imbauan WHO untuk tidak memberikan dosis ketiga vaksin Covid-19 ke warganya. Mereka beralasan dosis ketiga dibutuhkan untuk melindungi warga-warga mereka yang berada di kelompok rentan Covid-19.

"Dosis ketiga tetap dibutuhkan meski tidak langsung untuk semua warga Prancis. Dosis ketiga penting untuk kelompok usai yang rentan tertular Covid-19, terutama lansia," ujar Presiden Prancis Emmanuel Macron, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 5 Agustus 2021.

Jika Prancis mengutamakan dosis ketiga untuk lansia, Jerman mengutamakannya untuk mereka yang berdaya tahan tubuh rendah. Dengan kata lain, tidak spesifik lansia walaupun mereka akan mewakili sebagian besar di antaranya.

Pemerintah Jerman menambahkan bahwa meski mereka tidak akan menghentikan penyuntikan dosis ketiga, mereka akan aktif menyumbangkan vaksin Covid-19 ke negara-negara yang membutuhkan. Jumlahnya kurang lebih 30 juta dosis.

"Kami ingin tetap memberikan dosis ketiga vaksin Covid-19 terhadap kelompok rentan di Jerman. Ini sebagai langkah jaga-jaga. Di saat bersamaan, kami akan mendukukung vaksinasi terhadap sebanyak mungkin warga di dunia," ujar Kementerian Kesehatan Jerman dalam keterangan persnya.

Petugas kesehatan dari Puskesmas Tamansari dan Satgas Covid-19 RW 10 Tamansari, memeriksa warga positif Covid-19 yang sedang isolasi mandiri di kawasan permukiman di Bandung, Rabu, 4 Agustus 2021. Warga positif Covid-19 tetap sulit untuk mengakses fasilitas perawatan di rumah sakit karena masih minimnya pasokan oksigen. TEMPO/Prima Mulia

Jerman, sejauh ini, sudah memberikan vaksin Covid-19 terhadap 62 persen warganya, sebanyak 53 persen di antaranya sudah tervaksinasi penuh. Angka Prancis lebih tinggi, 64,5 persen dengan mereka yang tervaksinasi penuh ada 49,5 persen.

Diberitakan sebelumnya, WHO meminta negara-negara kaya untuk tidak menyuntikkan dosis ketiga demi menjaga ketersediaan vaksin Covid-19. Sebab, per berita ini ditulis, masih banyak negara-negara yang angka vaksinasinya belum 10 persen dari total populasinya. Suplai untuk dosis ketiga, kata WHO, sebaiknya didonasikan saja ke negara yang membutuhkan.

Menurut data WHO, negara-negara kaya menyuntikkan 50 dosis vaksin Covid-19 per 100 orang pada bulan Mei lalu. Sejak saat itu, kata WHO, angkanya terus naik. Sementara itu, di negara miskin, perbandingannya adalah 1,5 dosis per 100 orang karena kurangnya suplai.

WHO meminta penyuntikkan dosis ketiga di negara-negara kaya dimoratorium hingga bulan September paling tidak. Setelah bulan itu lewat, penyuntikkan dosis ketiga boleh dilanjutkan kembali.

ISTMAN MP | REUTERS

Baca juga: WHO Minta Negara-negara Kaya Tunda Suntikan Ketiga Vaksin Covid-19


Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

12 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

4 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

5 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

5 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

5 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

8 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

8 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya