Bertemu Menlu Amerika, Menteri Retno Marsudi Bahas COVID-19 Hingga Myanmar
Reporter
Tempo.co
Editor
Istman Musaharun Pramadiba
Rabu, 4 Agustus 2021 13:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Retno Marsudi menemui Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken dalam event Dialog Strategis yang dilangsungkan di Washington DC, Selasa kemarin, waktu setempat, 3 Agustus 2021. Dalam pertemuan strategis tersebut, kedua menlu membahas berbagai isu penting selain mempertegas komtimen kedua negara negara untuk menjaga hubungan bilateral.
Salah satu isu strategis yang dibahas Menlu Retno Marsudi dengan Antony Blinken adalah pandemi COVID-19. Retno menjajaki kerjasama jangka panjang untuk pengembangan vaksin mRNA di Indonesia. Menurut Retno, hal itu penting untuk menekan kesenjangan akses ke vaksin COVID-19.
Sebagai catatan, sejauh ini bantuan Amerika kepada Indonesia untuk menangkal COVID-19 adalah donasi vaksin, ventilator, peralatan medis, serta dana bantuan. Khusus vaksin, hal itu masuk dalam kebijakan donasi 8 juta dosis vaksin COVID-19 ke berbagai negara yang disahkan oleh Presiden Amerika Joe Biden.
“Upaya kerja sama jangka panjang penting dalam upaya mengurangi kesenjangan akses global terhadap vaksin dan obat-obatan COVID-19 serta mengantisipasi potensi terjadinya pandemi di masa yang akan datang" ujar Retno, dikutip dari siaran pers Kementerian Luar Negeri, Rabu, 4 Agustus 2021.
Selain soal COVID-19, keduanya juga membahas soal isu Myanmar. Hal tersebut menyusul masih berlanjutnya krisis di sana akibat kudeta oleh Jenderal Min Aung Hlaing pada 1 Februari lalu. Sebelumnya, Pemerintah Amerika meminta ASEAN, di mana Indonesia adalah salah satu anggotanya, lebih tegas lagi merespon krisis Myanmar dan memastikan lima poin konsensus penyelesaian krisis terimplementasi.
Menlu Retno maupun Blinken disampaikan memiliki pemahaman yang sama atas situasi yang berkembang di Myanmar. Dan, keduanya ingin demokrasi segera dipulihkan di negeri seribu pagoda itu. Belum lama ini, Min Aung Hlaing menyatakan pemilu baru akan digelar pada 2023 dan dirinya menjadi PLT Perdana Menteri.
"Demokrasi penting untuk ditegakkan kembali di Myanmar dan keselamatan serta kesejahteraan rakyat Myanmar penting untuk terus dijadikan prioritas," ujar Retno.
Perkembangan situasi di Afghanistan tidak lolos dari perhatian keduanya. Menlu Retno menekankan pentingnya perlindungan dan pemberdayaan perempuan dalam kehidupan masa depan warga Afghanistan.
Seperti diketahui, Afghanistan dalam situasi genting. Taliban aktif merebut wilayah kedaulatannya dan sudah menguasai 50 persen lebih. Gawatnya, personil Militer Amerika telah ditarik pulang oleh Joe Biden, menyebabkan Afghanistan kelimpungan melawan kelompok pemberontak itu. Pekan lalu, Amerika menyatakan bantuan militer akan tetap diberikan dan mereka akan mengungsikan warga Afghanistan yang pernah bekerja untuknya ke Amerika.
“Perempuan harus diberikan kesempatan untuk membangun Afghanistan kedepan pasca konflik". ujar Menlu Retno Marsudi. Kedua Menlu juga sepakat mengenai pentingnya komitmen dan good faith para pihak di Afghanistan untuk melanjutkan perundingan perdamaian. Sejauh ini, perundingan damai di Doha, Qatar, belum memberikan hasil.
Baca juga: Amerika Minta ASEAN Lebih Tegas Tangani Krisis Myanmar
ISTMAN MP