24 Diplomat Rusia Diminta Angkat Kaki dari Amerika Serikat

Reporter

Tempo.co

Selasa, 3 Agustus 2021 22:00 WIB

Ilustrasi bendera Rusia - Amerika Serikat. Sumber: REUTERS/Maxim Shemetov

TEMPO.CO, Jakarta - Anatoly Antonov, Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat dalam sebuah wawancara mengungkap Washington telah meminta 24 diplomat asal Rusia angkat kaki dari Negeri Abang Sam per 3 September 2021 atau setelah visa mereka habis masa berlakunya. Pengusiran itu buntut dari ketegangan kedua negara.

Dalam wawancara dengan majalah National Interest dan dipublikasi pada Minggu, 2 Agustus 2021, Duta Besar Antonov tidak mengungkap apakah tindakan Amerika Serikat itu dipicu oleh suatu perselisihan tertentu. Dia pun mengatakan hampir semua diplomat yang harus angkat kaki itu, pergi dalam kondisi belum ada pengganti di pos yang mereka tinggalkan

“Karena Washington tiba-tiba telah memperketat prosedur penerbitan visa,” kata Antonov.

Advertising
Advertising

Menanggapi ucapan Antonov itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price, mengatakan diplomat-diplomat Rusia yang diminta meninggalkan Amerika Serikat tersebut untuk membalas sikap Moskow. Dia menambahkan, karakteristik Duta Besar tidak akurat.

Price tidak membantah soal diplomat yang diminta meninggalkan Amerika Serikat tersebut dan mengatakan bukan hal baru warga Rusia harus memperpanjang visa mereka setelah tiga tahun. Semua permohonan visa dievaluasi kasus-per-kasus.

Moskow dan Washington sudah lama silang pendapat dalam berbagai masalah. Hubungan kedua negara semakin terperosok setelah Presiden Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin dulunya seorang pembunuh.

Ketegangan sempat menurun ketika Biden dan Putin melakukan pembicaraan pada 16 Juni 2021, yang berdampak pada kembalinya sejumlah uang investor asing ke obligasi pemerintah Rusia.

Akan tetapi Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan, terhitung mulai bulan ini Rusia melarang Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ibu Kota Moskow menahan, mempekerjakan atau mengkontrak staf dari Rusia atau negara ketiga, kecuali untuk bagian keamanan. Keputusan ini membuat Kedutaan Amerika Serikat di Rusia harus melepaskan 182 karyawannya dan puluhan tenaga kerja kontrak.

Baca juga: Ingin Menjadi Diplomat? Tak Hanya Bisa Bahasa Asing, Persiapkan ini

Sumber: Reuters

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

20 menit lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

5 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

6 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

7 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

8 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

9 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

9 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

10 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

11 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya