Amerika Minta ASEAN Lebih Tegas Tangani Krisis Myanmar

Selasa, 3 Agustus 2021 17:15 WIB

Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing (kanan) menghadiri KTT ASEAN di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Sabtu, 24 April 2021. Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing dan sejumlah pemimpin serta utusan dari negara-negara ASEAN akan hadir. ANTARA FOTO/HO/ Setpres-Muchlis Jr

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika meminta ASEAN lebih tegas dan cekatan lagi dalam merespon krisis Myanmar. Hal tersebut menyusul diumumkannya dalang kudeta Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, sebagai perdana menteri baru negeri seribu pagoda tersebut.

Hal yang dikhawatirkan oleh Pemerintah Amerika juga keputusan Junta Myanmar menunda pemilu baru hingga 2023. Menurut mereka, hal itu merupakan upaya junta untuk mengulur waktu, mempertahankan kekuasannya, dan memberi kesan kepada komunitas internasional bahwa kekuasaan junta terlegitimasi.

"Sangat jelas Pemerintah Myanmar mencoba mengulur waktu dan terus memperpanjang kalender (pemilu) untuk kepentingannya sendiri," ujar Kementerian Luar Negeri Amerika dalam keterangan persnya menjelang ASEAN Ministrial Meeting, Selasa, 3 Agustus 2021.

Pemerintah Amerika juga mendukung ASEAN untuk kembali menonjolkan lima poin konsensus penyelesaian krisis. Sebab, lima poin konsensus tersebut diteken oleh Myanmar juga sehingga memiliki legitimasi. Beberapa isinya meliputi penghentian aksi kekerasan, pembebasan tahanan politik, akses bantuan kemanusiaan, dan juga penunjukkan utusan khusus.

Demonstran menunjukkan salam tiga jari selama protes untuk solidaritas terhadap Pasukan Pertahanan Rakyat Mandalay, di Yangon, Myanmar 22 Juni 2021, dalam tangkapan layar yang diperoleh Reuters dari video media sosial.[REUTERS]

Kemarin, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyampaikan bahwa tidak ada perkembangan signifikan soal penyelesaian krisis Myanmar hingga sekarang. Lima poin konsensus penyelesaian krisis Myanmar, kata ia, belum terealisasi sepenuhnya.

Karena 100 hari sudah berlalu sejak lima poin konsensus disepakati di Leaders Meeting, Menteri Retno mendesak adanya langkah tegas dari ASEAN. Dengan begitu, penyelesaian krisis di Myanmar dan implementasi lima poin konsensus tak berlarut-larut. Retno berkata, terhambatnya implementasi lima poin konsensus tidak membawa kebaikan bagi ASEAN.

"Sudah waktunya ASEAN mengambil keputusan yang decisive," ujar Retno Marsudi.

Retno ingin kelanjutan soal penerapan lima poin konsensus bisa ditetapkan dalam ASEAN Ministrial Meeting (AMM) ke-54 yang berlangsung dari Senin hingga Jumat. Salah satu yang terpenting adalah pemberian akses pada Utusan Khusus ASEAN untuk menjalankan tugasnya di Myanmar.

Jika AMM gagal menelurkan hasil soal penerapan lima poin konsensus, Retno mengusulkan isu itu dikembalikan ke para Pemimpin ASEAN. Hal itu dikarenakan mandat penyelesaian krisis Myanmar datang dari para Pemimpin ASEAN.

Baca juga: Min Aung Hlaing Klaim Posisi Perdana Menteri Pemerintahan Sementara Myanmar

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

10 jam lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

11 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

1 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

4 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya