Raja Malaysia Kecewa PM Muhyiddin Yassin Cabut Darurat Nasional Tanpa Izin

Jumat, 30 Juli 2021 11:00 WIB

Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, kecewa dengan kabinet Perdana Menteri Muhyiddin Yassin karena memutuskan untuk mencabut Undang-undang Darurat Nasional Covid-19 tanpa menerima persetujuannya.

Pengawas Rumah Tangga Kerajaan Malaysia, Datuk Indera Ahmad Fadil Shamsuddin, mengatakan Sultan Abdullah juga tidak senang bahwa proposal untuk mencabut peraturan tersebut tidak diperdebatkan di parlemen, bahkan setelah dia memberikan persetujuannya untuk masalah tersebut saat memberikan audiensi virtual kepada menteri hukum de facto Datuk Seri Takiyuddin Hassan dan Jaksa Agung Tan Sri Idrus Harun pada 24 Juli, menurut laporan The Edge Markets, 30 Juli 2021.

Raja ingin menekankan bahwa pernyataan Takiyuddin kepada parlemen tentang pembatalan peraturan itu tidak akurat dan telah membingungkan anggota parlemen.

Takiyuddin mengumumkan bahwa peraturan lockdown Covid-19 Malaysia telah dicabut setelah pertemuan kabinet 21 Juli tentang masalah tersebut.

"Karena aturannya sudah dicabut, maka isu pembatalan tidak relevan lagi," kata Takiyuddin di hari pertama sidang khusus lima hari parlemen, pada Senin.

Advertising
Advertising

Raja juga menekankan bahwa permintaan untuk mencabut Undang-undang Darurat Nasional yang berlaku pada 21 Juli 2021 dilakukan dengan tergesa-gesa tanpa diajukan ke parlemen, dan pernyataannya yang kontradiktif dan membingungkan, tidak hanya gagal menghormati prinsip hukum sebagaimana tercantum dalam Rukun Negara, tetapi juga merongrong fungsi dan kekuasaan Raja Malaysia sebagai kepala negara tertinggi sebagaimana tercantum dalam Konstitusi Federal.

"Yang Mulia menyadari perlunya bertindak atas saran Kabinet sebagaimana diatur dalam Pasal 40(1) Konstitusi Federal," kata Pengawas Rumah Tangga Kerajaan.

"Namun beliau telah menyampaikan bahwa dalam perannya sebagai kepala negara yang tertinggi memiliki kewajiban untuk menasehati dan menegur jika ada tindakan inkonstitusional yang dilakukan oleh pihak manapun, terutama mereka yang menjalankan fungsi dan kekuasaan Yang di-Pertuan Agong," katanya.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin telah meminta warga Malaysia untuk mematuhi Perintah Kontrol Gerakan (lockdown) pemerintah mulai Rabu, 18 Maret 2020.[Bernama/Astroawani]

Kantor Muhyiddin Yassin mengatakan pemerintahnya telah bertindak sesuai dengan hukum dan konstitusi Malaysia, Reuters melaporkan.

Muhyiddin Yassin juga menghadapi seruan untuk mengundurkan diri pada Kamis dari oposisi dan blok terbesar dalam koalisi yang berkuasa, setelah teguran Raja Malaysia atas penanganan pemerintah terhadap peraturan darurat.

Pemerintah Muhyiddin Yassin mengatakan awal pekan ini bahwa pada 21 Juli telah mencabut semua peraturan yang mulai berlaku sejak keadaan darurat nasional diberlakukan pada Januari.

Raja Malaysia memberlakukan keadaan darurat nasional atas saran Muhyiddin Yassin, yang mengatakan itu diperlukan untuk mengekang penyebaran Covid-19, tetapi para kritikus mengecam langkah itu dan menuduh perdana menteri berusaha mempertahankan kekuasaan di tengah mayoritas tipis.

Baca juga: Cabut Darurat Nasional COVID-19 Tanpa Izin Raja, PM Malaysia Bakal Dimakzulkan?

THE EDGE MARKETS | REUTERS

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

8 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

3 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

5 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

6 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya