Temui Pimpinan WHO, Amerika Dorong Investigasi Lagi Asal-usul COVID-19 di Cina

Kamis, 29 Juli 2021 13:15 WIB

Orang-orang dengan pakaian pelindung berjalan dengan tempat sampah di luar hotel tempat anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal-usul pandemi virus corona (COVID-19) dikarantina, di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 28 Januari 2021. [REUTERS / Thomas Peter]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken telah menemui Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus untuk menindaklanjuti rencana investigasi asal-usul COVID-19 tahap dua. Dikutip dari kantor berita Reuters, Blinken mendukung investigasi yang bekal berlangsung di Wuhan, Cina itu.

"Dia menekankan bahwa investigasi fase berikutnya harus tepat waktu, sesuai bukti, transparan, dipimpin pakar, dan bebas dari intervensi," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Ned Price, Kamis, 29 Juli 20201.

Perihal bagaimana kelanjutannya, Ned Price tidak menyampaikan. Ia hanya menyatakan bahwa rencana tersebut dibahas oleh Blinken dan Ghebreyesus dalam pertemuan mereka.

Awal bulan ini, WHO meminta negara-negara anggotanya untuk bekerjasama menyelidiki asal usul COVID-19. Target utama WHO tetap investigasi ke Cina. Hal itu mengacu pada masukan berbagai pakar, yang terlibat dalam investigasi sebelumnya.

Para pakar merasa investigasi di Cina pada awal tahun ini masih kurang maksimal. Alasan mereka, Cina terlalu membatasi akses ke Wuhan dan tidak memberikan data-data mentah. Alhasil, kata para pakar, kunjungan ke Cina lebih seperti audit dibanding investigasi.

Anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal muasal virus corona atau COVID-19 mengunjungi pameran tentang Cina memerangi Covid-19 di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, 30 Januari 2021. Tim WHO sendiri hendak memusatkan penyelidikan mereka pada lembaga virologi di Wuhan, di mana salah satu laboratorium penelitian virus top Cina. REUTERS/Thomas Peter


Pemerintah Cina, sejauh ini, menolak rencana WHO menggelar investigasi asal-usul COVID-19 tahap kedua. Menurut Pemerintah Cina, rencana tersebut tidak masuk akal, bahkan menyangkal ilmu pengetahuan, karena menekankan pada hipotesis virus COVID-19 berasal dari kebocoran laboratorium virologi Wuhan yang tak ada buktinya.

Meski menolak investigasi tahap kedua saat ini, Cina tidak sepenuhnya menutup kemungkinan hal itu digelar di kemudian hari. Salah satu pakar epidemi Cina yang mendampingi investigasi pertama WHO, Liang Wannian, mengatakan bahwa hipotesis kebocoran lab bisa ditinjau dan diselidiki kembali jika memang ada buktinya.

"Kami menyakini kebocoran di lab sangat-sangat mustahil dan tak perlu menghabiskan energi dan usaha untuk menyelidiki hal itu," ujar Lang Wannian, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 22 Juli 2021.

Liang Wannian melanjutkan, jika memang ada bukti virus COVID-19 berasal dari kebocoran lab, ia ingin investigasi tak dibatasi di Cina. Ia ingin WHO meninjau kemungkinan bahwa kebocoran lab terjadi di negara lain. Sebagai catatan, Cina sempat menebar teori bahwa Amerika lah yang membawa COVID-19 ke mereka.

Baca juga: Cina Tidak Kesampingkan Hipotesis Virus COVID-19 Berasal dari Kebocoran Lab

REUTERS | ISTMAN MP

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

3 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

5 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

10 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

1 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya