Warga Australia Ramai-ramai Sewa Kapal Laut Tinggalkan Indonesia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 28 Juli 2021 18:39 WIB

Wisatawan berpose di atas perahu pinisi di sekitar Pulau Kalong, Nusa Tenggara Timur, 2 Juli 2021. Kapal pinisi menjadi pilihan terbaik untuk menuju objek wisata Pulau Komodo, Pantai Pink, Manta Point, Pulau Padar, dan Pulau Kelor. Wisatawan yang ingin melakukan perjalanan singkat ke beberapa destinasi wisata disana dapat juga bisa menggunakan kapal cep. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga negara Australia nekat menyewa kapal laut untuk kembali ke negaranya dari Indonesia. Hal ini dilakukan karena sulitnya penerbangan dari Indonesia.

Dilansir dari The Australian, operator pariwisata yang berbasis di Lombok, Brendan Nuir, menerima banyak permintaan dari ekspatriat untuk memulangkan mereka ke Australia. Tarif kapal laut sebesar AU$ 3.500 per orang untuk perjalanan selama 67 jam dari Kupang ke Darwin. Perjalanan menggunakan kapal tradisional phinisi.

Nuir yang sebelumnya bekerja sebagai penambang emas di Australia barat ini sebelumnya mengatur penyewaan pesawat untuk ke Australia dengan harga tiket AU$ 10.600 per orang.

Jumlah warga Australia yang terdampar di Indonesia diperkirakan mencapai ribuan orang. Saat ini mereka kesulitan kembali ke negaranya karena tak ada penerbangan langsung dari Indonesia sejak Januari lalu. Singapura juga melarang penerbangan transit dari Indonesia. Sedangkan Australia sendiri sudah mengurangi hingga separuh kedatangan pesawat.

Nuir pernah menyewakan kapal secara pribadi untuk warga Australia yang ingin pulang kampung pada tahun lalu. Namun saat itu sulit mendapatkan izin dari pemerintah Indonesia.

Advertising
Advertising

Namun kali ini dia mengaku sudah memiliki izin yang diperlukan untuk membawa warga Australia kembali ke negaranya. “Kami hanya menunggu untuk melihat apakah Darwin akan memberi izin untuk datang dan pergi. Itu satu-satunya yang menahan kami,” katanya.

Berdasarkan informasi yang didapat, semua kedatangan harus menjalani karantina di Darwin. "Hanya saja tidak disebutkan berapa lama sebelum kapal diizinkan berangkat lagi," ujarnya.

Seorang juru bicara Pasukan Perbatasan Australia mengatakan warga negara atau penduduk Australia yang tiba dengan perahu kecil harus memberikan pemberitahuan setidaknya 48 jam untuk perjalanan yang memakan waktu hingga 72 jam. Mereka juga harus mematuhi aturan biosekuriti.

Sedangkan awak kapal yang bukan warga negara Australia harus memiliki visa atau pengecualian perjalanan yang sesuai. "Di luar itu, batas kedatangan, ketersediaan karantina, dan proses kesehatan saat kedatangan adalah masalah negara bagian atau teritori yang relevan," katanya.

Di antara calon penumpang adalah Mathew Connelly. Ia ditugaskan oleh perusahaannya di Australia pada proyek Moto GP di Lombok. Conelly tak pernah membayangkan akan menempuh jalan berliku untuk kembali ke negaranya.

Total kasus Covid-19 di Indonesia sudah melewati angka 1 juta lebih. Jumlah pasien yang membludak membuat rumah sakit kewalahan.

Media Australia, ABC juga memberitakan sejumlah warganya yang terlantar di Bali. Para ekspatriat pun terpaksa menyewa pesawat terbang dari Bali ke Perth dengan harga sangat mahal, karena tak adanya penerbangan.

Saat ini sekitar 100 warga Australia sudah mendaftar. Namun hanya 25 orang yang bisa terbang dengan pesawat sewaan. Akibatnya harga tiket menjadi amat mahal.

Total kasus Covid-19 di Indonesia sudah melewati angka 1 juta lebih. Jumlah pasien yang membludak membuat rumah sakit kewalahan.

Selain Australia, sejumlah ekspatriat sudah lebih dulu kembali ke negaranya. Warga negara Taiwan, Arab Saudi dan Jepang ramai-ramai menyewa pesawat pulang.

Baca: Australia Cabut Lockdown di Melbourne dan Adelaide, Kasus Corona Terkendali

ABC | THE AUSTRALIAN

Berita terkait

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

19 jam lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

20 jam lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

20 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

1 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

1 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya