Top 3 Dunia: Antibodi Vaksin Sinovac Tahan 6 Bulan Hingga Atlet Dilamar Pelatih
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Eka Yudha Saputra
Rabu, 28 Juli 2021 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler dunia pada 27 Juli 2021 di antaranya studi menemukan antibodi vaksin Sinovac yang hanya bertahan enam bulan, atlet anggar Olimpiade Tokyo yang dilamar pelatih usai bertanding, hingga studi tentang campuran vaksin AstraZeneca dan Pfizer yang bisa tingkatkan antibodi hingga 6 kali.
Tiga berita terpopuler kanal Tempo Dunia di atas kami rangkum dalam Top 3 Dunia.
1. Studi Cina: Antibodi Vaksin Sinovac Hanya Bertahan 6 Bulan
Sebuah penelitian yang dilakukan di Cina menemukan antibodi yang dipicu oleh vaksin Sinovac Biotech menurun di bawah ambang batas utama dalam waktu sekitar enam bulan setelah dosis kedua untuk sebagian besar penerima, meskipun suntikan ketiga memiliki efek penguat yang baik.
Penelitian dilakukan di Cina dengan mengambil sampel darah dari orang dewasa sehat berusia antara 18-59. Hasil penelitian diterbitkan pada Ahad, 25 Juli 2021, dalam makalah yang belum ditinjau rekan sejawat, seperti dilaporkan Reuters.
Tim peneliti membagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama dan kedua masing-masing 50 peserta yang sudah divaksin dua kali.
Hasilnya, 16,9 persen dan 35,2 persen dari kelompok pertama dan kedua yang masih memiliki tingkat antibodi penawar di atas ambang batas enam bulan. Sementara kelompok ketiga diikuti 540 peserta yang diberikan dosis ketiga atau plasebo.
Para peneliti mengatakan tidak jelas bagaimana penurunan antibodi akan mempengaruhi efektivitas suntikan, karena para ilmuwan belum mengetahui secara tepat ambang batas tingkat antibodi untuk vaksin agar dapat mencegah penyakit.
Kabar baiknya, peserta yang diberi dosis pada ketiga enam bulan berikutnya memiliki tingkat antibodi yang naik 3-5 kali lipat. Untuk mengetahui lebih lanjut berita selengkapnya silakan baca di sini.
<!--more-->
2. Olimpiade Tokyo, Atlet Anggar Dilamar Pelatih Usai Pertandingan
Maria Belen Perez Maurice, atlet anggar perempuan dari Argentina kalah dalam Olimpiade Tokyo saat melawan Anna Marton, atlet anggar dari Hungaria, pada Senin, 26 Juli 2021 di Makuhari Messe Hall, wilayah pinggir Ibu Kota Tokyo.
Perez Maurice gagal membawa pulang medali, namun dia pulang dengan calon suami.
Setelah kalah dalam pertandingan, pelatih anggar Perez Maurice yang bernama Lucas Guillermo Saucedo berlutut dihadapannya sambil mengeluarkan cincin dan berkata, "tolong, maukah engkau menikah dengan ku?"
Kali ini, Perez Maurice mengatakan ya, dia menerima lamaran tersebut. Bagi Saucedo, ini adalah yang kedua kalinya dia melamar Perez Maurice. Bagaimana kisah asmara mereka, baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Studi: Campuran Vaksin AstraZeneca Pfizer Tingkatkan Antibodi Hingga 6 Kali
Campuran vaksin AstraZeneca pada suntikan pertama dan Pfizer untuk suntikan kedua, meningkatkan antibodi hingga enam kali lipat melawan Covid-19. Penelitian yang dilakukan di Korea Selatan membandingkan dengan suntikan dua kali dengan vaksin AstraZeneca.
Penelitian ini melibatkan 499 pekerja medis. Sebanyak 100 orang telah menerima dosis campuran dan 200 orang menerima dua dosis suntikan Pfizer-BioNTech. Sedangkan sisanya mendapatkan dua suntikan AstraZeneca.
Hasilnya menunjukkan vaksin campuran menghasilkan antibodi penetralisir serupa dengan yang ditemukan di kelompok penerima dua suntikan vaksin Pfizer.
Sebuah penelitian di Inggris bulan lalu juga menunjukkan hasil yang sama. Vaksin AstraZeneca pada suntikan pertama, diikuti oleh Pfizer menghasilkan respons sel T paling baik. Respons antibodi yang dihasilkan lebih tinggi daripada Pfizer yang diikuti oleh AstraZeneca. Untuk berita selengkapnya baca di sini.
Baca juga: Top 3 Dunia: Kasus Covid-19 di Jerman Meski Sudah Vaksin Hingga PPKM ala Korsel
TEMPO