Disadap Dengan Spyware Pegasus, Presiden Emmanuel Macron Ganti Telepon

Jumat, 23 Juli 2021 07:00 WIB

Presiden Prancis Macron menghadiri konferensi video KTT Iklim, di Istana Elysee di Paris, Prancis, 22 April 2021. [Ian Langsdon / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Merespon kabar dirinya disadap dengan spyware Pegasus, Presiden Prancis Emmanuel Macron memutuskan untuk mengganti gawai dan nomor telepon miliknya. Menurut Pemerintah Prancis, hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi meski investigasi soal peretasan dan penyadapan terkait masih berjalan.

"Dia memiliki sejumlah nomor telepon. Meski hal ini tidak berarti mengkonfirmasi ia sudah diretas, langkah antisipasi perlu diambil," ujar juru bicara Pemerintah Prancis, Gabriel Attal, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 22 Juli 2021.

Diberitakan sebelumnya, laporan investigasi gabungan 17 organisasi media mengungkapkan bahwa spyware Pegasus buatan perusahaan Israel NSO telah disalahgunakan. Piranti mata-mata yang sejatinya ditujukan untuk memantau teroris dan kriminal tersebut malah digunakan untuk meretas dan menyadap jurnalis, politisi, dan pengusaha.

Total ada 50 ribu nomor telepon yang dikabarkan telah diretas dan disadap via spyware Pegasus. Sebanyak 14 di antaranya disebut milik kepala negara yang salah satunya adalah Emmanuel Macron.

Spyware pegasus. Thequint.com


Perihal penyadapan ke Macron, media lokal Prancis Le Monde dan Radio France menyatakan penyadapan tersebut dilakukan atas nama Marokko. Hal itu masih berupa dugaan, namun Marokko sudah menyanggahnya.

"Kami menanggapi isu ini dengan sangat serius," ujar Gabriel Attal menegaskan.

Sementara itu, di Jerman, Kanselir Angela Merkel menyatakan tak seharusnya spyware seperti Pegasus dijual dan digunakan secara bebas. Menurutnya, spyware Pegasus tidak boleh dijual kepada negara yang tidak menjalankan pengawasan yudisial terhadap penggunaannya.

Di Israel, administrasi PM Naftali Bennett membentukan satgas lintas kementerian untuk menginvestigasi bagaimana bisa spyware Pegasus sampai disalahgunakan. Tujuannya, untuk mencegah hal serupa terulang. Secara bersamaan, Parlemen Israel tengah mengkaji kemungkinan menahan ekspor/ penjualan spyware Pegasus.

NSO, selaku pengembang spyware Pegasus, mengatakan produknya tidak dijual sembarangan dan calon pembelinya diseleksi ketat. Alhasil, hanya 45 negara yang bisa membelinya dengan 90 negara yang ikut memesan ditolak. Selain itu, NSO juga mengklaim bisa memutus sistem spyware Pegasus jika pembeli ketahuan menyalahgunakannya.

Baca juga: Dipakai untuk Sadap Presiden, Israel Kaji Pembatasan Ekspor Spyware Pegasus

REUTERS | ISTMAN MP

Berita terkait

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

9 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

10 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

1 hari lalu

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

Indonesia dikabarkan tengah mengimpor Indonesia tengah mengimpor sejumlah produk spyware dan pengawasan yang sangat invasif dari Israel.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

1 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

2 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

2 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

2 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya