Myanmar dan Rusia Sepakat Kerjasama Pengadaan Perlengkapan Militer

Rabu, 21 Juli 2021 17:45 WIB

Kendaraan militer Myanmar dikerahkan untuk berjaga-jaga di pos pemeriksaan menuju kompleks kongres di Naypyitaw, Myanmar, 1 Februari 2021. Militer Myanmar menyerahkan kekuasaan kepada Panglima Min Aung Hlaing yang langsung memberlakukan status darurat nasional selama setahun. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia dikabarkan sudah meneken kesepakatan kerjasama dengan Myanmar untuk pengadaan peralatan militer. Menurut laporan Reuters, perjanjian pengadaan perlengkapan militer tersebut tidak hanya persenjataan, tetapi juga kendaraan militer seperti pesawat.

Kerjasama itu diungkapkan oleh perusahaan persenjataan milik Pemerintah Rusia, Rosoboronexport. Kepala Rosoboronexport, Alexander Mikheev, mengatakan kerjasama tersebut sebagai bentuk komitmen Rusia untuk memenuhi kebutuhan pertahanan negara-negara di Asia Tenggara.

"Myanmar adalah salah satu pelanggan utama Rosoboronexport di Asia Tenggara. Myanmar juga pelanggan utama dari Rostec, konglomerasi perusahaan pertahanan dan luar angkasa Rusia," ujar Mikheev, Rabu, 21 Juli 2021.

Sejak Junta Myanmar pimpinan Jenderal Min Aung Hlaing mengambil alih pemerintahan, hubungan Negeri Seribu Pagoda tersebut dengan Rusia memang kian dekat. Bahkan, beberapa aktivis oposisi mengatakan Junta Myanmar berulang kali mengirimkan pejabat militernya ke Rusia untuk meninjau pembelian perlengkapan militer.

Checkmate, jet tempur siluman generasi kelima Sukhoi baru terlihat saat upacara pembukaan pertunjukan udara MAKS-2021 di Zhukovsky, di luar Moskow, Rusia, 20 Juli 2021. [Sputnik/Alexei Nikolskyi/Kremlin via REUTERS]


Salah satu pejabat militer yang datang ke Rusia tak lain adalah Min Aung Hlaing sendiri. Juni lalu, ia bertandang ke Rusia untuk kedua kalinya demi memantapkan kerjasama keamanan kedua negara. Dalam kunjungan itu, Min Aung Hlaing bertemu dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev, namun tidak dengan Presiden Vladimir Putin.

Beberapa bantuan yang diberikan Rusia terhadap Myanmar, selain pengadaan perlengkapan pertahanan, adalah latihan militer. Selain itu, Rusia juga memberikan beasiswa kepada ribuan tentara Myanmar yang saat ini masih menjadi target sanksi dari berbagai negara Barat.

Per berita ini ditulis, kuasa Junta Myanmar masih bertahan. Kekuasaan mereka tidak terbendung walaupun lima poin konsensus penyelesaian krisis Myanmar sudah diteken dalam KTT ASEAN April lalu. Junta Myanmar, dalam keterangan resminya, mengatakan konsensus penyelesaian krisis akan mereka lakukan jika situasi lokal sudah terkendali.

Baca juga: Singapura: Penerapan Lima Poin Konsensus Krisis Myanmar Mengecewakan

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

35 menit lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

17 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

20 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya