Top 3 Dunia: Warga Singapura Pilih Sinovac, Varian Delta Mendominasi Kasus Covid

Reporter

Terjemahan

Minggu, 18 Juli 2021 06:00 WIB

Penggunaan ICC AOKpass menandai autentifikasi digital pertama dari catatan kesehatan yang diverifikasi secara resmi di imigrasi Singapura. [Affinidi / SOS Internasional / CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Sabtu, 17 Juli 2021 diawali dari Singapura. Sebagian warga di Singapura lebih memilih vaksin Sinovac dibandingkan vaksin yang menggunakan mRNA seperti Pfizer dan Moderna.

Berita selanjutnya adalah New York melepaskan puluhan kambing untuk membasmi rumput liar. Terakhir tentang virus Covid-19 varian delta yang mendominasi di 100 negara. Berikut berita selengkapnya:

1. Sebagian Warga Singapura Lebih Pilih Sinovac, Ragu dengan Vaksin Barat

Sebagian warga Singapura lebih memilih vaksin Covid-19 Sinovac dibandingkan vaksin dengan mRNA seperti Pfizer - BioNTech dan Moderna. Padahal vaksin Sinovac tak masuk dalam program pemerintah.

Singapura menyediakan suntikan mRNA yang lebih efektif yang diproduksi Pfizer - BioNTech dan Moderna. Vaksin ini gratis di bawah program vaksinasi nasional.

Namun ribuan orang memilih untuk membayar seharga S$ 25 atau sekitar Rp 250 ribu untuk vaksin covid-19 CoronaVac dari Sinovac.

"Saya pribadi tidak percaya hasil (mRNA), dibandingkan sesuatu yang tradisional, yang telah digunakan selama lebih dari 100 tahun," kata Tan Bin Seng, pensiunan dokter Singapura. Ia lebih percaya vaksin Sinova yang menggunakan virus tak aktif.

Beberapa orang tak merasa rugi sudah menggunakan vaksin buatan China, yang didasarkan pada teknologi yang lebih mapan. Sebabnya kasus Covid-19 di Singapura sedikit. Mereka mengatakan kurang percaya diri dengan keamanan jangka panjang dari vaksin messenger RNA (mRNA) yang baru dikembangkan.

Pakar penyakit menular Leong Hoe Nam mengatakan banyak penduduk setempat yang mendaftar di Klinik Rophi untuk mendapatkan vaksin Sinovac. Rata-rata mereka yang mendaftar berusia 60-an tahun dan menyuarakan ketakutan seperti itu. Terlebih beredar kabar di media sosial tentang efek samping vaksin mRNA.

Regulator obat Eropa pekan lalu mengatakan telah menemukan kemungkinan hubungan antara peradangan jantung yang sangat langka dan vaksin mRNA COVID-19 dari Pfizer - BioNTech dan Moderna. Begitu pula di Amerika Serikat. Namun baik Eropa dan AS sepakat manfaat suntikan jauh lebih besar daripada risikonya.

Sejauh ini sebagian besar regulator justru khawatir tentang kemanjuran Sinovac dan hanya sedikit yang melaporkan efek sampingnya.

Advertising
Advertising

Baca di sini selengkapnya.


<!--more-->

2. New York Lepas Puluhan Kambing untuk Membasmi Gulma di Taman Kota

Dua puluh lebih kambing dari sebuah peternakan di bagian pedesaan negara bagian New York dilepaskan di Riverside Park Manhattan pada Rabu untuk mengunyah rumput liar yang menyebar di taman kota.

Dengan ponselnya, penonton berkerumun di sekitar pagar dan merekam video saat kambing hitam, coklat dan putih yang lapar digiring dalam upacara 'Running of the Goats' untuk memulai tugas mereka sebagai pemusnah gulma alami.

"Mereka memakan knotweed Jepang, mereka memakan porselen berry, mereka mengemil mawar multiflora, mereka dengan mudah melintasi medan yang sulit dijangkau di belakang saya dan menelan poison ivy tanpa berpikir dua kali," kata Dan Garodnick, Presiden dan CEO Riverside Park Conservancy, dikutip dari Reuters, 16 Juli 2021.

"Menempatkan mereka untuk bekerja di 'Goatham' seperti memperlakukan mereka dengan prasmanan makan sepuasnya. Ini sehat untuk kambing dan baik untuk lingkungan," katanya.

Menggunakan kambing untuk menghilangkan spesies gulma rumput invasif di taman kota New York Riverside Park adalah win-win solution ramah lingkungan, di mana kambing bisa berpesta di semak belukar dan Riverside Park Conservancy tidak harus menggunakan bahan kimia untuk menghilangkan gulma.

"Selain lucunya mereka, mereka tidak hanya bisa memakan banyak berat badan mereka, tetapi mereka benar-benar akan menetralisir benih sehingga mereka tidak akan tumbuh kembali tahun depan," kata Jordon Martins-Cihanek, putra pemilik peternakan Green Goats di Rhinebeck.

Baca berita selengkapnya di sini.

<!--more-->

3. Amerika: Varian Delta COVID-19 Mendominasi Secara Global, Ada di 100 Negara

Kepala Penasihat Medis Pemerintah Amerika, Anthony Fauci, menyampaikan bahwa varian Delta COVID-19 telah menjadi varian yang dominan di dunia. Berdasarkan data yang ia miliki, varian yang berasal dari India itu telah beredar di 100 negara.

"Kita berhadapan dengan varian yang sungguh berbahaya," ujar Fauci, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 16 Juli 2021.

Dampaknya, menurut Fauci, sudah dirasakan Amerika. Jumlah kasus COVID-19 di Negeri Paman Sam itu naik 70 persen dalam sepekan terakhir. Hal itu diikuti dengan kenaikan angka kematian sebanyak 26 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

Lebih rinci lagi, angka rata-rata per pekan untuk jumlah kasus harian naik menjadi lebih dari 26.000. Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan angka terendah (untuk kategori sama) di bulan Juni yaitu 11.000 kasus.

Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika, Rochelle Walensky, membenarkan pernyataan Fauci. Ia berkata, varian Delta berdampak besar terhadap situasi pandemi di Amerika. Di daerah-daerah dengan angka vaksinasi rendah, kata Walensky, varian Delta menimbulkan wabah.

"Ini menjadi pandemi bagi mereka yang belum divaksin. 97 persen warga yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 saat ini adalah mereka yang belum divaksin," ujar Walensky.


Berita terkait

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

3 jam lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

13 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

14 jam lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

22 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya