Inggris Batal Longgarkan Kebijakan Karantina Pendatang dari Prancis

Sabtu, 17 Juli 2021 11:30 WIB

Orang-orang yang memakai masker berjalan di sepanjang peron di Stasiun King's Cross, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di London, Inggris, 12 Juli 2021. REUTERS/Henry Nicholls

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Inggris mengurungkan rencananya untuk melonggarkan kebijakan karantina untuk pendatang dari Prancis. Dikutip dari kantor berita Reuters, Inggris mengambil keputusan itu setelah mengetahui varian Beta COVID-19, yang berasal dari Afrika Selatan, terus beredar di Prancis.

Dengan batalnya pelonggaran karantina, maka semua warga Prancis yang datang ke Inggris harus melakukan isolasi di rumah ataupun di penginapan selama 5-10 hari. Hal itu berlaku juga bagi mereka yang telah tervaksin penuh (menerima dua dosis).

"Kami akan mengupayakan segala hal untuk memastikan perjalanan internasional berjalan seaman mungkin sekaligus untuk melindungi ketiga perbatasan kami dari varian COVID-19," ujar Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid, Sabtu, 17 Juli 2021.

Sebelum pandemi COVID-19, Prancis adalah salah destinasi utama untuk para pelancong dari Inggris. Di urutan pertama ada Spanyol.

Perubahan rencana Inggris terhadap pelonggaran pembatasan sosial mendapat reaksi keras dari badan penerbangan global, IATA. Mereka memprotes perubahan rencana tersebut yang disampaikan secara dadakan. Hal itu, menurut IATA, tidak terjadi di negara-negara lain.

"UK semakin memperkuat dirinya sebagai outlier atas kebijakan pariwisata. Hal itu, secara tidak langsung malah menghancurkan sektor pariwisata mereka sendiri dan ribuan pekerjaan yang bergantung padanya," ujar Direktur Jenderal IATA, Willie Wash.

Pemerintah Inggris menambahkan, pengecualian akan diberikan kepada sopir truk. Mereka akan tetap bisa beraktivitas seperti biasanya.

Per berita ini ditulis, kasus COVID-19 di Inggris secara gradual menunjukkan peningkatan lagi. Sebagai contoh, dalam 24 jam terakhir, ada 48 ribu kasus baru di sana. Adapun total jumlah kasus dan korban sejauh ini adalah 5,3 juta kasus dan 128 ribu orang. Angka yang tinggi itu tidak mempengaruhi rencana Inggris melonggarkan lockdown Senin eso,.

Baca juga: WHO: Varian Delta Akan Dominan di Dunia dalam Beberapa Bulan Mendatang

ISTMAN MP | REUTERS



Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

21 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

1 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

2 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya