Afrika Selatan Terjunkan 25 Ribu Tentara untuk Kendalikan Situasi Hingga Agustus

Sabtu, 17 Juli 2021 12:00 WIB

Anggota patroli militer melewati toko-toko yang dijarah saat Afrika Selatan mengerahkan tentara untuk memadamkan kerusuhan terkait dengan pemenjaraan mantan Presiden Jacob Zuma, di Soweto, Afrika Selatan, 13 Juli 2021. [REUTERS/Siphiwe Sibeko TPX IMAGES OF THE DAY]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa akhirnya mengesahkan penerjunan 25 ribu tentara bersenjata untuk mengendalikan kekacauan di negaranya. Dikutip dari kantor berita Reuters, tentara-tentara tersebut akan bertugas di titik-titik panas, mengendalikan kerusuhan di sana, hingga 12 Agustus.

"Kami tidak akan membiarkan anarki dan kekacauan berkuasa," ujar Ramaphosa, Jumat, 16 Juli 2021.

Diberitakan sebelumnya, berbagai kerusuhan dan penjarahan terjadi di Afrika Selatan sejak mantan Presiden Jacob Zuma divonis penjara 15 bulan. Pria tersebut dihukum karena tidak menghadiri persidangan korupsi yang menjeratnya.

Berbagai pihak memprotes hukuman itu. Menurut mereka, penangkapan Zuma adalah upaya politik untuk menyingkirkan ia dari pemerintahan sekaligus sebagai serangan ke etnis Zulu. Adapun protes-protes itu datang dari wilayah tertinggal dan kelompok masyarakat menengah ke bawah. Mereka adalah loyalis Zuma yang populer di pedalaman.

Untuk menunjukkan protes tersebut, berbagai loyalis Zuma menciptakan kerusuhan dan menjarah pusat perbelanjaan. Beberapa wilayah yang disasar adalah Gauteng, Johanesburg, dan KwaZulu-Natal di mana merupakan kampung halaman Zuma.

Demonstran menjarah salah satu pusat perbelanjaan di Katlehong, Afrika Selatan, 12 Juli 2021. Protes dipicu oleh pemenjaraan mantan presiden Jacob Zuma karena tidak hadir dalam penyelidikan korupsi pekan lalu. Aksi massa meluas menjadi penjarahan dan luapan kemarahan atas kesulitan dan ketidaksetaraan yang bertahan 27 tahun setelah berakhirnya apartheid. REUTERS/Siphiwe Sibeko

Per berita ini ditulis, kerusuhan dan penjarahan masih terjadi menurut Kepolisian Afrika Selatan. Hal itulah yang hendak dihentikan dengan penerjunan 25 ribu tentara oleh Cyril Ramaphosa.

"Sangat jelas bahwa insiden-insiden yang ada dengan sengaja diciptakan. Kami memburu para dalangnya," ujar Ramaphosa. Ia tidak menyebutkan siapa saja targetnya.

Bagi Ramaphosa, pengendalian kerusuhan bukan perkara stabilitas politik saja, tetapi juga stabilitas ekonomi. Kerusuhan dan penjarahan yang terjadi semakin memperburuk perekonomian Afrika Selatan. Menurut JPMorgan, perekonomian Afrika Selatan akan mengalami kontraksi 3 persen di kuartal ketiga, menjatuhkan pertumbuhan ekonomi selama setahun penuh.

"Apa yang terjadi bukan perampasan lagi, tapi sabotase ekonomi. Ini adalah ancaman terhadap rakyat Afrika Selatan. Jangan turunkan senjata kalian," ujar Kepala Angkatan Bersenjata Letnan Jenderal Rudzani Maphwanya menambahkan.

Sebagai catatan, kerusuhan yang terjadi di Afrika Selatan telah memakan korban 212 orang. Angka terbesar berada di KwaZulu-Natal dengan 180 orang diikuti dengan 32 di Gauteng. Sementara itu, jumlah pelaku kekerasan yang ditangkap ada 1000 lebih.

Baca juga: Kerusuhan di Afrika Selatan, Lebih dari Seribu Orang Ditahan

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

4 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

9 hari lalu

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza

Baca Selengkapnya

ICJ Sidangkan Laporan Nikaragua Soal Dukungan Jerman atas Genosida Israel di Gaza

26 hari lalu

ICJ Sidangkan Laporan Nikaragua Soal Dukungan Jerman atas Genosida Israel di Gaza

ICJ akan memulai sidang publik mulai Senin 8 April 2024 dalam kasus yang diajukan oleh Nikaragua mengenai dukungan Jerman atas genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Presiden Kuba Tuntut Israel Akhiri Genosida di Gaza

34 hari lalu

Presiden Kuba Tuntut Israel Akhiri Genosida di Gaza

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel kembali menyuarakan dukungan negaranya untuk rakyat Palestina terutama di Gaza

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus di Afrika Selatan Tewaskan 45 Orang, Hanya Ada Satu Korban Selamat

36 hari lalu

Kecelakaan Bus di Afrika Selatan Tewaskan 45 Orang, Hanya Ada Satu Korban Selamat

Empat puluh lima orang tewas dalam kecelakaan bus di Afrika Selatan, setelah bus yang mereka tumpangi jatuh sekitar 50 meter dari jembatan ke jurang

Baca Selengkapnya

Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

36 hari lalu

Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

Para hakim (ICJ) dengan suara bulat memerintahkan Israel untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan pasokan makanan pokok ke Gaza

Baca Selengkapnya

Israel Minta ICJ Tidak Beri Perintah Darurat Baru atas Ancaman Kelaparan di Gaza

46 hari lalu

Israel Minta ICJ Tidak Beri Perintah Darurat Baru atas Ancaman Kelaparan di Gaza

Belum juga melaksanakan putusan ICJ Januari lalu, Israel sudah minta pengadilan PBB itu untuk tidak mengeluarkan perintah darurat baru.

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

46 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

ICJ akan Sidangkan Pengaduan Nikaragua terhadap Jerman Soal Bantuan Israel pada April

49 hari lalu

ICJ akan Sidangkan Pengaduan Nikaragua terhadap Jerman Soal Bantuan Israel pada April

ICJ mengatakan akan mengadakan sidang pada 8 dan 9 April 2024 atas aduan Nikaragua terhadap Jerman karena membantu Israel dalam genosida Gaza

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

50 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya