Top 3 Dunia: Video Eksekusi Tentara Afghanistan, Sydney Lockdown Lagi
Reporter
Terjemahan
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 15 Juli 2021 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler kanal Dunia sepanjang hari kemarin, Rabu, 14 Juli 2021 tentang beredarnya video eksekusi 22 tentara Afghanistan oleh Taliban. Sejak Afghanistan ditinggal Amerika Serikat, Taliban rutin mengambil alih wilayah-wilayah Afghanistan.
Berita lainnya adalah mal di Afrika Selatan dijarah akibat kasus mantan eks Presiden Jacob Zuma dipenjara serta terakhir ihwal lockdown di Sydney yang diperpanjang.
Berikut berita selengkapnya:
1. Video Eksekusi 22 Tentara Afghanistan Dieksekusi Taliban Beredar
Taliban semakin agresif. Semenjak Afghanistan ditinggal pergi Militer Amerika dan NATO, mereka rutin mengambil alih wilayah-wilayah Afghanistan. Per berita ini ditulis, kurang lebih 85 persen wilayah sudah mereka kuasai. Militer Afghanistan kesulitan memberikan perlawanan, menyebabkan banyak personil mereka tewas kena tembakan.
Kabar terbaru, sebuah video yang memperlihatkan aksi Taliban beredar. Video tersebut memperlihatkan sekelompok personil militer Afghanistan keluar dari tempat persembunyian mereka, sebuah bangunan di Dawlat Abad, Faryab, 16 Juni 2021. Mereka tidak bersenjata, mengangkat tangan di hadapan tentara-tentara Taliban yang meminta mereka menyerah.
"Menyerahlah komandan, menyerahlah!" teriak tentara Taliban terhadap mereka. Para personil militer Afghanistan itu menurut, mendekat untuk menyerahkan diri mereka. Tiba-tiba, salah satu anggota Taliban meneriakkan Takbir. Apa yang terdengar selanjutnya adalah rentetan tembakan ke arah para personil militer Afghanistan.
Warga lokal di dekat lokasi sempat mencoba menghentikan aksi pembantaian itu. "Jangan tembak mereka, jangan tembak mereka. Aku mohon," ujar seorang warga dalam bahasa Pashto. Para anggota Taliban bergeming dan lanjut mempreteli seluruh perlengkapan militer yang ada di jenazah tentara Afghanistan.
<!--more-->
2. Mal Afrika Selatan Dijarah Akibat Kasus Jacob Zuma, 10 Jenazah Ditemukan
Situasi di Afrika Selatan kian tegang dengan dipenjaranya mantan Presiden Jacob Zuma. Kerusuhan dan penjarahan terjadi di berbagai titik dengan beberapa di antaranya memakan korban. Salah satunya terjadi di Mal Soweto, Provinsi Gauteng, di mana 10 janazah ditemukan di sana.
Per berita ini ditulis, siapa identitas dari 10 jenazah tersebut belum diketahui. Di saat bersamaan, aparat pemerintah bekerja keras untuk memastikan kerusuhan dan penjarahan tidak melebar ke mana-mana hingga mereka harus mengaktifkan status darurat nasional.
"Ketidakbahagiaan dan masalah yang dihadapi tidak bisa menjustifikasi keputusan untuk menjarah, bersikap vandal, ataupun melanggar hukum sesuka hati," ujar Menteri Kepolisian Afrika Selatan, Bheki Cele, Selasa, 13 Juli 2021.
Secara resmi, baru 10 korban yang dinyatakan tewas selama kerusuhan dan penjarahan di Afrika Selatan. Sementara itu, menurut laporan Reuters, jumlah korban meninggal ada lebih dari 30 orang dengan penyumbang terbesar adalah Provinsi KwaZulu-Natal, kampung halaman Zuma. Ada 26 korban jiwa di sana.
Merespon kerusuhan dan penjarahan yang terjadi, Pemerintah Afrika Selatan menerjunkan personil militer untuk membantu kepolisian yang kewalahan. KwaZulu-Natal dan Gauteng menjadi titik konsentrasinya. Selain itu, toko, pom bensin, dan kantor pemerintah ditutup agar tidak menjadi sasaran.
"Sebanyak 757 orang sudah ditahan," ujar Cele yang merasa status darurat nasional belum perlu diaktifkan,
<!--more-->
3. Sydney Lockdown Lagi, Kasus Covid-19 Terus Naik Hampir 900
Australia memperpanjang lockdown di Sydney mulai hari ini, Rabu, 14 Juli 2021. Lockdown ditambah 14 hari lagi, setelah diberlakukan tiga minggu sebelumnya namun gagal mengatasi lonjakan kasus Covid-19.
Perdana Menteri negara bagian New South Wales Gladys Berejiklian mengatakan lockdown diteruskan hingga 30 Juli 2021. Sebelumnya Berejiklian melaporkan terdapat 97 kasus baru yang ditularkan secara lokal, naik dibandingkan hari sebelumnya.
"Selalu menyakitkan untuk mengatakan ini, tetapi kita perlu memperpanjang lockdown setidaknya dua minggu lagi," kata Berejiklian di Sydney, Rabu, 14 Juli 2021.
Berejiklian berulang kali mengatakan lockdown yang berlaku sejak 26 Juni 2021, hanya akan dicabut ketika jumlah kasus baru yang dilaporkan yang beredar di masyarakat mendekati nol.
Dari 97 kasus baru, sebanyak 24 orang diduga menyebabkan virus menyebar di masyarakat. Dengan demikian, pihak berwenang memperkirakan lebih banyak kasus varian Delta yang sangat menular akan terungkap dalam beberapa hari mendatang.
Sydney sudah melakukan lockdown selama dua pekan di akhir Juni.
Banyak bisnis tak penting ditutup, dan sebagian besar siswa sekolah tinggal di rumah. Warga pun hanya diizinkan keluar rumah untuk kegiatan penting dan olahraga.
Negara bagian Victoria yang dekat dengan Sydney melakukan lockdown hampir tiga bulan lamannya sepanjang tahun lalu. Victoria ditemukan kasus pertama COVID-19 di Australia.
Victoria juga melaporkan peningkatan kasus harian terbesar dalam beberapa minggu. Di antara tujuh kasus baru di negara bagian itu, satu orang menghadiri pertandingan sepak bola di Melbourne Cricket Ground. Ia menularkan virus dan menjadikan stadion olahraga terbesar di Australia sebagai tempat yang terpapar.
Baca juga: UNHCR: Jika Serangan Taliban Berlanjut, Afghanistan Hadapi Krisis Kemanusiaan
REUTERS | CNN