Bangladesh Longgarkan Lockdown Menjelang Idul Adha

Rabu, 14 Juli 2021 06:40 WIB

Personel tentara terlihat bertugas di sebuah ruas jalan saat pemberlakuan lockdown ketat COVID-19 di Dhaka, Bangladesh, 1 Juli 2021. (Xinhua)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Bangladesh memutuskan untuk melonggarkan lockdown Covid-19 untuk Hari Raya Idul Adha meski kasus Covid-19 meningkat di negara itu.

Pelonggaran lockdown akan dimulai pada 15 Juli sampai 22 Juli 2021, menurut laporan Dhaka Tribune, dikutip 14 Juli 2021.

Selama periode ini, pasar ternak akan tetap buka. Transportasi umum juga akan dilanjutkan dalam skala terbatas dan pusat perbelanjaan serta toko akan dibuka kembali dengan tetap menjaga pedoman kesehatan.

Semua kantor pemerintah akan melanjutkan aktivitasnya secara online, tetapi kantor swasta akan tetap tutup.

Namun, setelah libur Idul Adha, lockdown ketat akan dilakukan lagi selama 14 hari lagi mulai 23 Juli. Idul Adha akan dirayakan pada 21 Juli, menurut catatan pers dari Departemen Informasi Pers (PID).

Advertising
Advertising

Puluhan juta orang biasanya mudik ke desa masing-masing untuk merayakan Idul Adha bersama keluarga.

Bangladesh memberlakukan lockdown paling ketat pada awal bulan ketika kasus dan kematian Covid-19 baru naik ke rekor tertinggi.

Di bawah lockdown, orang hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk keadaan darurat dan membeli kebutuhan pokok, dengan transportasi umum, toko, dan kantor tutup.

Tetapi infeksi terus meningkat, dengan hampir 14.000 orang dites positif pada hari Senin, yang merupakan rekor harian baru, sehingga menjadikan jumlah total kasus lebih dari satu juta.

Korban meninggal akibat Covid-19 telah meningkat di atas 16.600. Tetapi para ahli mengatakan angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi di tengah kekhawatiran akan kurangnya pelaporan.

Mohammad Shahidullah, yang mengepalai komite kesehatan yang memberi saran kepada pemerintah tentang cara mengelola pandemi, mengatakan kelompok ahlinya menentang pelonggaran lockdown, Al Jazeera melaporkan.

Pengumuman itu muncul ketika pihak berwenang memulai kembali upaya vaksinasi Covid-19 negara itu, yang hampir terhenti pada akhir April setelah impor suntikan dari negara tetangga India ditangguhkan untuk memenuhi permintaan lokal di tengah lonjakan virus yang sangat besar.

Program vaksinasi Bangladesh dihidupkan kembali dalam skala besar pada hari Selasa, dengan dua juta suntikan vaksin Sinopharm dari Cina dan 2,5 juta dosis Moderna dari Amerika Serikat melalui program COVAX.

Baca juga: Sebab Kebakaran di Pabrik Pembuat Jus di Bangladesh Masih Diinvestigasi

DHAKA TRIBUNE | AL JAZEERA

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

13 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Idul Adha Semakin Dekat, Berikut 7 Tips Menabung untuk Membeli Hewan Kurban

15 jam lalu

Idul Adha Semakin Dekat, Berikut 7 Tips Menabung untuk Membeli Hewan Kurban

Tidak hanya dapat diterapkan untuk membeli hewan kurban saat idul adha, tips ini bisa sekaligus meningkatkan manajemen keuangan anda.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

3 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya