Hari ini, Ultah 24 Tahun Malala Yousafzai Peraih Nobel Perdamaian Muda Usia

Reporter

Tempo.co

Senin, 12 Juli 2021 16:24 WIB

Malala Yousafzai, penerima Nobel perdamaian, saat pertemuan dengan remaja perempuan Complexo da Penha yang bekerja pada organisasi sepak bola Street Child United di Pantai Copacabana, Rio de Janeiro, Brasil, 11 Juli 2018. REUTERS/Ricardo Moraes

TEMPO.CO, Jakarta - Malala Yousafzai menjadi gadis penerima Nobel Perdamaian di usia yang cukup muda. Hal ini didapatkannya karena menentang Taliban di Pakistan dan menuntut agar para wanita diizinkan untuk menerima pendidikan. Tidak heran pada 2014, ketika ia mendapatkan penghargaan tersebut, ia dinobatkan sebagai salah satu perempuan paling berpengaruh di dunia. Perempuan kelahiran 12 Juli 1997 ini, juga dikenal sebagai aktivis pembela pendidikan global dan perempuan.

Darah aktivis yang ia miliki di dapat dari ayahnya—Ziauddin Yousafzai—yang juga menjadi aktivis anti Taliban dan juga mendirikan sekolah di Pakistan. Di sekolah tersebutlah Malala menempuh pendidikan dan memulai melakukan pemberontakan terhadap Taliban dengan pidato yang ia sampaikan pada 2008 lalu yang berjudul, Berani-beraninya Taliban mengambil hak dasar saya untuk menerima pendidikan

Pada 2012 lalu, ia pernah menyampaikan pidato di sekolahnya dan membuatnya menjadi buronan para kelompok bersenjata. “Saya berbicara secara terbuka atas nama anak perempuan dan hak kami untuk belajar. Dan ini membuat saya menjadi target,” ucapnya di kanal malala.org.

Ia yang ketika itu menjadi target kelompok bersenjata, membuatnya mendapatkan tembakan di bagian kepala dan dua bagian tubuh lainnya. “Dalam perjalanan pulang dari sekolah, seorang pria bersenjata bertopeng naik ke bus sekolah saya dan bertanya, “Siapa Malala?” Dia menembak saya di sisi kiri kepala saya,” ucapnya.

Kondisinya yang kritis, sebagian tengkoraknya diangkat untuk mengobati otaknya yang bengkak dan mendapatkan perawatan lebih lanjut di Birmingham, Inggris. Ia juga sempat mendapatkan operasi saraf wajah. Malala terbangun sepuluh hari kemudian dan para dokter menceritakan keadannya tersebut.

Advertising
Advertising

Ketika masa perawatan akibat tragedi penembakan tersebut membuatnya harus menetap di Inggris dan bersekolah disana. Pada 2018 lalu ia berkuliah di Oxford University dan tertarik untuk mempelajari Filsafat, Politik dan Ekonomi. Ia juga lulus kuliah pada 2020 lalu.

Bersama ayahnya ia mendirikan Malala Fund—sebuah badan amal yang didedikasikan untuk memberikan setiap gadis kesempatan untuk mencapai masa depan yang dia pilih. Malala juga pernah melakuakn perjalanan ke berbagai negara untuk bertemu gadis-gadis yang memerangi kemiskinan, perang, pernikahan anak dan diskriminasi gender untuk pergi ke sekolah.

Perempuan yang lahir di Mingora, Pakistan, pada 1997 ini juga menjadi model sampul majalah Vogue Inggris edisi Juli 2021. Dia berharap, kemunculannya di majalah itu dapat menginspirasi para gadis di seluruh dunia.

Malala Yousafzai yang terkenal dengan quotes-nya ‘Kala semua bumi bungkam, apalagi satu suara saja dapat jadi amat kokoh’ hari ini berulang tahun ke-25. 10 tahun pasca penembakan di bagian kepalanya, Malala masih konsisten melakukan perjuangan untuk membela hak perempuan. Panjang umur perjuangan, A Luta Continua!

GERIN RIO PRANATA

Baca: Intip Aktivitas Terbaru AKtivis Perempuan Malala Yousafzai

Berita terkait

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

7 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

13 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

14 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

23 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

25 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

48 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

51 hari lalu

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

Sejumlah gagasan yang disampaikan Puan diadopsi pada joint statement di KTT Ketua Parlemen Perempuan.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

51 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

53 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya