Kecurigaan Mewarnai Penyelidikan Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise

Minggu, 11 Juli 2021 21:00 WIB

Orang-orang berjalan melewati dinding dengan lukisan dinding yang menggambarkan Presiden Haiti Jovenel Moise, setelah dia ditembak mati oleh penyerang tak dikenal di kediaman pribadinya, di Port-au-Prince, Haiti 7 Juli 2021. [REUTERS/Robenson Sanon]

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai kecurigaan, konspirasi, ataupun teori berkembang di Haiti soal pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada hari Rabu lalu. Tidak semua pihak percaya dengan keterangan pemerintah bahwa Jovenel Moise dibunuh oleh belasan pria bersenjata dari Kolombia. Hasil investigasi sementara dari pengcara distrik di Haiti pun berujung pada sejumlah kejanggalan.

Salah satu sosok yang tidak mempercayai "narasi" pemerintah soal pembunuhan Jovenel Moise adalah Steven Benoit. Ia adalah politisi oposisi dan mantan anggota Parlemen Haiti. Dikutip dari CNN, ia menyatakan tidak mempercayai keterangan yang disampaikan oleh PLT Perdana Menteri (dan sekarang PLT Kepala Negara) Haiti Claude Joseph.

"Saya menyakini para tahanan Kolombia tersebut hanya kurang beruntung. Mereka dikambinghitamkan oleh dalang aslinya," ujar Benoit yang mengakui bahwa dirinya belum memegang bukti kuat. Benoit, belum lama ini, dipanggil oleh kantor Kejaksaan Haiti untuk ditanyai soal tuduhannya.

Sosok lain yang tidak mempercayai Moise dibunuh oleh kelompok bersenjata Kolombia adalah adik perempuan dari salah satu veteran Militer Kolombia yang ditetapkan sebagai tersangka. Perempuan bernama Jenny Capador itu menyakini kakaknya, Duberney Capador, tidak melakukan pembunuh seperti yang diberitakan.

Perdana Menteri sementara Haiti Claude Joseph berbicara kepada hadirin setelah tersangka pembunuhan Presiden Jovenel Moise, yang ditembak mati Rabu pagi di rumahnya, ditunjukkan kepada media, di Port-au-Prince, Haiti, 8 Juli 2021. [REUTERS /Estailove St-Val/File Foto]


Salah satu alibi yang disampaikan oleh Jenny adalah Duberney terus berkomunikasi dengannya di hari pembunuhan Jovenel Moise. Oleh karenanya, tak mungkin ia terlibat dalam pembunuhan itu. Selain itu, Jenny mengungkapn bahwa Dubernye mendapat tawaran pekerjaan sebagai bagian dari pengamanan, bukan pembunuhan.

"Ada sesuatu yang tidak cocok...Yang saya tahu, mereka memberinya tawaran untuk bekerja di bisnis keamanan dan perlindungan bagi orang-orang penting. Bayarannya bagus," kata Jenny.

Sementara itu, pengacara distik Haiti Carl Henri Destin bertanya-tanya soal kondisi tempat kejadian perkara. Menurut pengamatannya, TKP dalam keadaan rusak parah dengan pecahan kaca berserakan, pintu didobrak hingga hancur, dan banyaknya lubang peluru. Namun, dengan kerusakan separah itu, ia heran kenapa korban hanya dua yaitu Presiden Jovenel Moise dan istrinya, Martine.

Dengan kondisi TKP yang ia lihat, Destin menduga korban akan banyak. Kecurigaan ia yang lain, TKP dalam kondisi tidak dijaga ketat ketika dirinya datang. Selain itu, dirinya disambut oleh dua personil yang tidak memakai tanda pengenal. Hal itu ditambah dengan minimnya saksi dalam peristiwa itu yang memberi indikasi lokasi kejadian ditinggalkan sebelum pembunuh berjadi.

Jovonel Moise, Presiden Haiti. Sumber: Reuters


Destin tidak mau berspekulasi. Ia menyatakan bakal memeriksa seluruh saksi-saksi yang ada untuk mengungkap kronologis peristiwa di malam kejadian.

"Saya diberitahu bahwa tidak ada siapapun di lokasi kejadian pada malam penembakan. Saya belum memiliki kesempatan untuk berbicara dengan siapapun yang berada di lokasi ketika serangan dilakukan," ujar Destin.

Kecurigaan-kecurigaan itu belum tentu terbukti. Haiti melibatkan berbagai negara untuk menyelidiki kasus pembunuhan Presiden Jovenel Moise. Mereka melibatkan Amerika dan Kolombia. Kedua negara merespon dengan mengirimkan agen-agennya. Amerika mengirim agen FBI, Kolombia mengirim personil Agensi Intelijen Nasionalnya.

Menteri Pemilu Haiti berharap keterlibatan kedua negara mampu mengungkap fakta sesungguhnya soal pembunuhan Jovenel Moise. Sejauh ini, kata ia, situasi di Haiti aman terkendali usai baku tembak beberapa hari lalu. Namun, ia berkata, situasi bisa berubah sewaktu-waktu dan itu yang ia khawatirkan.

Kembali ke Benoit, ia berharap kehadiran FBI dan ekuivalennya dari Kolombia mampu memberikan sejumlah detil baru. Dengan begitu, kata Benoit, ia bisa mendapat keterangan lebih detil soal apa yang terjadi sebelum diperiksa oleh Kejaksaan Haiti.

Baca juga: Eks Tentara Kolombia yang Dituduh Membunuh Presiden Haiti Ternyata Pengawal

ISTMAN MP | CNN






Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

6 hari lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

6 hari lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

8 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

8 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

9 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

11 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

14 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

16 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

16 hari lalu

Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

Geng-geng bersenjata melancarkan serangan baru di beberapa bagian ibu kota Haiti, Port-au-Prince, menjelang pelantikan pemerintahan baru

Baca Selengkapnya