Joe Biden Mantap Tarik Pasukan Militer Amerika dari Afganistan

Jumat, 9 Juli 2021 11:00 WIB

Presiden Joe Biden mengenakan setangkai daun shamrock selama konferensi video bilateral dengan Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin dari Kantor Oval di Gedung Putih di Washington, AS, 17 Maret 2021. [REUTERS / Leah Millis]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mantap untuk menarik pasukan militer Amerika Serikat dari Afganistan. Menurut Biden, masyarakat Afganistan harus memutuskan sendiri masa depan mereka sendiri dan Amerika tidak akan menyerahkan generasi mudanya ke dalam peperangan.

Biden sangat yakin militer Afganistan memiliki kemampuan untuk mengusir militan Taliban. Dia pun menolak laporan yang memprediskikan pemerintahan Afganistan yang di dukung Amerika Serikat akan runtuh dalam tempo enam bulan di tengah peringatan bakal terjadinya perang sipil.

Helikopter UH-60L Blackhawk dimasukan ke dalam C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS saat penarikan pasukan Amerika di Afghanistan, 16 Juni 2021. Pasukan Amerika pada Jumat mengosongkan salah satu pangkalan militer terbesar di Afganistan. U.S. Army/Sgt. 1st Class Corey Vandiver/Handout via REUTERS

Advertising
Advertising

Biden saat ini sudah menentukan bahwa 31 Agustus 2021 akan menjadi penarikan gelombang terakhir pasukan militer Amerika Serikat di Afganistan. Amerika Serikat hanya akan menyediakan sekitar 650 pasukan di Afganistan yang bertugas untuk mengamankan kantor kedutaan besar Amerika di Ibu Kota Kabul. Amerika Serikat juga akan memindahkan para penterjemah bahasa ke tempat yang lebih aman.

Biden mengatakan pihaknya sudah lama skeptis dengan penempatan pasukan militer Amerika Serikat di Afganistan selama 20 tahun ini. Amerika Serikat sudah lama mencapai tujuan awalnya, yakni menginvasi Afganistan pada 2001 silam untuk menumpas militan al-Qaeda dan mencegah mereka melakukan serangan berikutnya ke Negeri Abang Sam seperti serangan teror pada 11 September 2001.

Dalang serangan teror pada 11 September 2001 adalah Osama bin Laden, yang sudah terbunuh ditangan satu tim militer Amerika Serikat. Osama terbunuh di sebuah wilayah di Pakistan pada 2011 silam.

“Berapa banyak lagi putra dan putri Amerika Serikat yang akan ditempatkan pada risiko? Berapa lama Anda akan membiarkan mereka bertahan (di Afganistan)?,” kata Biden.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan Ipsos pada April 2021 lalu memperlihatkan sebagian besar masyarakat Amerika Serikat mendukung keputusan Biden, yakni menarik pasukan militer negara itu dari Afganistan. Dalam jajak pendapat itu terungkap pula ada sekitar 28 persen responden setuju Amerika Serikat sudah mencapai tujuannya di Afganistan dan 43 persen responden berpandangan penarikan pasukan militer tersebut sekarang ini, sama dengan mambantu al-Qaeda.

Baca juga: Pertama Kali Taliban Menyerang Provinsi Badghis di Afganistan

Sumber: Reuters

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

6 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

6 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

9 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

9 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

10 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

10 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

13 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

16 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

17 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

18 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya