Iran: Kekhawatiran Soal Pengayaan Uranium Metal Berlebihan

Kamis, 8 Juli 2021 13:00 WIB

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Iran akhrinya merespon kekhawatiran berbagai negara soal keputusannya melakukan pengayaan uranium metal hingga kemurnian 20 persen. Dikutip dari kantor berita Reuters, Iran menganggap kekhawatiran berbagai negara terlalu berlebihan dan tidak perlu karena ia tak sedang membuat bom nuklir.

"Kontras dengan klaim dari Amerika dan negara-negara Eropa, pengayaan ini murni untuk tujuan damai dan bakal digunakan di Reaktor Riset Tehran," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, Kamis, 8 Juli 2021.

Khatibazadeh melanjutkan bahwa pengayaan uranium metal ini tdak akan mengganggu negosiasi Perjanjian Nuklir Iran 2015 (JCPOA). Ia berkata, negosiasi akan tetap berjalan dan Pemerintah Iran akan menekan program pengayaan nuklirnya begitu kesepakatan dicapai dan sanksi diangkat.

Pemandangan fasilitas pengayaan uranium Natanz 250 km selatan ibu kota Iran, Teheran, 30 Maret 2005. REUTERS/Raheb Homavandi/File Photo]

Sebagai catatan, pengangkatan sanksi adalah janji Presiden Amerika Joe Biden kepada Iran. Jika Iran mau kembali ke Perjanjian Nuklir Iran 2015 dan patuh pada aturannya, Biden berjanji mengangkat semua sanksi ekonomi yang dijatuhkan mantan Presiden Donald Trump.

Presiden Iran terpilih, Ebrahim Raisi, setuju dengan tawaran itu. Oleh karenanya, sejak terpilih, ia menegaskan bahwa dirinya mendukung pengembalian Iran ke Perjanjian Nuklir 2015. Menurutnya, hal itu akan memulihkan perekonomian Iran yang terpuruk karena sanksi dan pandemi.

"Pengayaan ini tidak bertentangan dengan aturan pengayaan dan keamanan yang berada di Perjanjian Nuklir 2015. Kami siap mengubah program kami jika sanksi telah diangkat," ujar Khatibzadeh.

Per berita ini ditulis, Amerika dan Uni Eropa konsisten dengan sikapnya soal pengayaan uranium metal Iran. Menurut mereka, pengayaan itu memperumit negosiasi perjanjian nuklir yang diyakini bakal memasuki ronde ketujuh dalam waktu dekat.

"Tidak ada yang pasti di dunia diplomasi. Namun, kami memprediksi bakal ada negosiasi ketujuh di waktu yang tepat. Kami menantikan momen itu," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika, Ned Price, soal negosiasi Perjanjian Nuklir Iran.

Baca juga: Iran Batasi Akses Pengawas Nuklir PBB ke Fasilitas Pengayaan Uranium Natanz

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

8 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

10 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

22 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

2 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

3 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya