Singapura: Penerapan Lima Poin Konsensus Krisis Myanmar Mengecewakan

Rabu, 7 Juli 2021 12:18 WIB

Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan. Sumber: Reuters/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, menyampaikan bahwa ASEAN akan berupaya mempercepat penyelesaian krisis di Myanmar. Hal itu melihat masih belum adanya komitmen dari Pemerintah Myanmar untuk mengikuti lima poin konsensus yang ditetapkan di ASEAN Leaders Meeting.

"Kami mengakui bahwa implementasi lima poin konsensus ASEAN berjalan lamban dan sedikit mengecewakan," ujar Vivian Balakrishnan pada Selasa kemarin, dikutip dari kantor berita Reuters.

Balakrishnan berkata, langkah cepat perlu diambil untuk mempermudah bantuan kemanusiaan ke Myanmar sekaligus mengakhiri kekerasan di sana. Di sisi lain, kata ia, juga untuk membangun negosiasi di antara segala pihak yang terlibat di dalam krisis Myanmar.

Sebagaimana diketahui, sudah lima bulan Myanmar menghadapi krisis. Hal itu dimulai pada 1 Februari lalu ketika Militer Myanmar mengambil alih pemerintahan dari Presiden Win Myint dan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi. Pengambilalihan dilakukan secara paksa, via kudeta, karena Militer Myanmar tidak menyetujui hasil pemilu yang memenangkan partai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi.

Sejak saat itu, berbagai aksi kekerasan, pembunuhan, dan penangkapan terjadi di Myanmar. Jumlah korban meninggal mencapai 800 lebih, diikuti ribuan figur yang ditangkap untuk dijadikan tahanan politik.

ASEAN, pada April lalu, mencoba mengakhiri krisis itu dengan mengundang Panglima Militer Myanmar Min Aung Hlaing ke Jakarta. Dalam pertemuan bersama dengannya, negara-negara ASEAN sepakat membentuk lima konsensus penyelesaian krisis Myanmar. Fokusnya ada pada pembebasan tahanan, penyelesaian kekerasan, pengiriman bantuan kemanusiaan, dan mediasi segala pihak.

Sayangnya, sejak konsensus ditetapkan, penyelesaian krisis di Myanmar malah mandek. Tidak ada progress signifikan sejak April lalu. Hal itu salah satunya disebabkan oleh Militer Myanmar yang menganggap konsensus hanya sebagai rekomendasi dan baru akan mengimplementasikannya jika waktunya ideal menurut mereka.

"Kami tidak akan berpaling dari komitmen kami untuk memfasilitasi dan mendukung penerapan lima point konsensus. Kami tahu itu tidak akan cepat dan mudah," ujar Vivian Balakrishnan. Terakhir, Balakrishnan mengatakan pihaknya mendukung resolusi PBB yang mengembargo perdagangan senjata ke Myanmar.

Baca juga: Myanmar Panas, Bos Perusahaan Telekomunikasi Dicekal ke Luar Negeri

ISTMAN MP | REUTERS


Berita terkait

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

23 jam lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

2 hari lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

2 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

3 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

5 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

5 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

6 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

6 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya