Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

Minggu, 4 Juli 2021 17:30 WIB

Pesawat angkut militer C-130J Super Hercules ini dikembangkan oleh Lockheed Martin. Pesawat angkut taktis ini memiliki bobot angkut 19 ton yang dapat membawa 92 tentara, atau 6 palet, atau 2-3 HMMWV, atau pengangkut personel lapis baja M113 tunggal. Untuk versi panjangnnya, C-130J-30 memiliki kapasitas muatan 20 ton. Itu bisa membawa 128 tentara, atau 8 palet dengan kargo. Lockheedmartin.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 17 orang meninggal dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara Filipina pada Ahad ini, 4 Juli 2021. Kecelakaan itu terjadi ketika pesawat jenis Lockheed C-130 itu mendarat darurat di Patikul, Sulu, selatan Filipina hingga hancur dan terbakar. Oleh Pemerintah Filipina, jatuhnya pesawat itu disebut sebagai kecelakaan Angkatan Udara terburuk dalam 30 tahun terakhir.

"Proses evakuasi tengah berlangsung," ujar Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, dikutip dari kantor berita Reuters.

Lorenzana melanjutkan, tidak semua penumpang pesawat itu meninggal. Selain 17 korban tewas, tim evakuasi juga berhasil mengamankan 40 korban luka-luka. Namun, itu belum semuanya karena menurut manifest ada 92 personil militer di dalam pesawat tersebut ketika lepas landas dari lapangan udara Laguindingan.

Perihal penyebab kecelakaan, Lorenzana menyatakan hal itu belum diselidiki. Ia berkata, tim di lokasi masih berfokus pada upaya evakuasi dibanding investigasi.

Sementara itu, Panglima Militer Cirilito Soebejana menduga pesawat terjatuh karena gagal menjaga kendali dan meleset dari titik pendaratan. Hal itu berdasarkan temuan bahwa pesawat ditemukan beberapa kilometer dari lapangan udara Jolo pada pukul 11.30 waktu setempat.

Enam drone canggih yang diberikan AS pada militer Filipina ditunjukkan dalam upacara serah terima di Pangakalan udara Villamor, kota Pasay, Filipina, 13 Maret 2018. REUTERS


Sempat beredar dugaan bahwa kecelakaan pesawat Angkatan Udara Filipina itu diserang. Basisnya, lokasi jatuhnya pesawat tak jauh dari bagian Filipina yang dikuasai oleh kelompok teroris Abu Sayyaf dan milisi lainnya. Namun, menurut juru bicara Militer Filipina Kolonel Edgard Arevalo, belum ada indikasi untuk mendukung hipotesis itu.

"Investigasi belum berjalan...Saat ini kami sedang mengunjungi para penyintas yang langsung dilarikan ke rumah sakit Divisi Infantri 11 di Busbus, Jolo, Sulu," ujar Arevalo

Sebagai catatan, pesawat Lockheed Martin C-130H Hercules dengan nomor registrasi 5125 itu belum lama dipakai di FIlipina. Pesawat itu baru-baru ini saja diadakan lewat kerjasama dengan Agensi Kooperasi Keamanan Pertahanan Amerika. Adapun pesawat diadakan oleh Militer Filipina untuk meningkatkan kapabilitas misi pengangkutannya.

Total, sudah dua kali pesawat C-130 jatuh di FIlipina. Kecelakaan pertama terjadi di tahun 1993 dengan jumlah korban tewas ada 30. Sementara itu, kecelakaan kedua terjadi pada 2008, untuk varian sipil, dengan jumlah korban tewas 11 orang.

Baca juga: Manny Pacquiao Jawab Duterte: USD 204 Juta Dana Bansos Corona Dikorupsi

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

3 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

3 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

3 hari lalu

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

Ada dugaan bahwa militer Korea Selatan takut akan terjadinya kebocoran data akibat teknologi yang ada di perangkat Apple.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

6 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

8 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

8 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

13 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya