Australia Perketat Lockdown Karena Varian Delta COVID-19 Menyebar

Selasa, 29 Juni 2021 19:30 WIB

Warga memakai masker pelindung saat berjalan di pusat kota pada hari pertama lockdown dua minggu untuk menekan COVID-19 di Sydney, Australia, 26 Juni 2021. REUTERS/Loren Elliott

TEMPO.CO, Jakarta - Varian Delta COVID-19 menyerang lima dari delapan negara bagian Australia. Hal itu terjadi dua pekan setelah kasus pertama terdeteksi di Sydney pada seorang sopir limousine yang membawa penumpang asing. Padahal, sebelumnya, Australia hampir berhasil menekan pandemi COVID-19 hingga nol kasus.

Untuk mencegah varian Delta COVID-19 menyebabkan pandemi yang lebih parah, tiga negara bagian Australia memutuskan untuk melakukan lockdown di kota-kota terbesarnya. Kurang lebih ada 20 juta warga Australia yang akan terdampak atau 80 persen dari total populasinya.

Salah satu negara bagian yang menerapkan lockdown adalah Queensland. Dikutip dari kantor berita Reuters, mereka akan menerapkan lockdown ketat tiga hari di ibu kotanya, Brisbane. Negara bagian lain yang melakukan hal serupa adalah Western Australia berupa lockdown empat hari di Perth.

"Ancaman (varian Delta) nyata dan kami harus bertindak cepat dan tegas," ujar Perdana Menteri Queensland, Annastavia Palaszczuk, Selasa, 29 Juni 2021.

Seorang pria menggunakan masker saat berjalan di pusat kota saat pemberlakukan lockdown selama dua minggu untuk mencegah penyerbaran Covid-19 di Sydney, Australia, 26 Juni 2021. Sydney menerapkan lockdown selama dua minggu untuk mengendalikan lonjakan kasus COVID-19 yang tiba-tiba. REUTERS/Loren Elliott

Negara bagian New South Wales melakukan lockdown dengan periode terpanjang di Sydney. New South Wales menerapkan lockdown dua pekan di Sydney per 25 Juni kemarin dan akan berakhir 9 Juli nanti.

Untuk keseluruhan wilayah Australia, warga diwajibkan untuk terus menggunakan masker ketika keluar dari rumah. Selain itu, warga juga diminta untuk meminimalisir frekuensi serta jumlah peserta pertemuan di ruang publik. Aturan itu berlaku untuk siapapun, tak terkecuali pejabat.

Salah satu pejabat pemerintahan Australia sudah kena denda karena melanggar protokol kesehatan COVID-19 tersebut. Pejabat terkait adalah Deputi PM Australia, Barnaby Joyce. Ia didenda AS$200 atau setara dengan Rp2,2 juta.

"Saya tidak menggunakan masker ketika membayar BBM di pom bensin," ujar Joyce mengakui kesalahannya.

Per berita ini ditulis, Australia tercatat memiliki 30.554 kasus dan 910 kematian akibat COVID-19. Lockdown yang diterapkan negara bagian Australia belum sepenuhnya berefek di mana New South Wales masih menghadapi kenaikan kasus COVID-19, dari 18 orang di hari sebelumnya menjadi 19 orang.

Baca juga: Lonjakan Covid-19, Sydney Lockdown Selama 14 Hari

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

14 jam lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

15 jam lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

22 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

1 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

2 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya