Oxford: Penggabungan Vaksin COVID-19 AstraZeneca dan Pfizer Tingkatkan Immune

Selasa, 29 Juni 2021 09:00 WIB

Botol berlabel "AstraZeneca COVID-19 Coronavirus Vaccine" dan jarum suntik terlihat di depan logo AstraZeneca yang dipajang, dalam foto ilustrasi yang diambil 14 Maret 2021. [REUTERS/Dado Ruvic]

TEMPO.CO, Jakarta - Kajian terbaru menunjukkan penggabungan vaksin COVID-19 AstraZeneca sebagai dosis pertama dan Pfizer sebagai dosis kedua tidak berbahaya. Bahkan, penggabungan keduanya disebut memberikan respon immune yang lebih baik dibanding memakai dua dosis vaksin AstraZeneca.

Kajian itu sendiri dilakukan oleh Oxford yang juga terlibat dalam pengembangan vaksin AstraZeneca. Dalam kajiannya, yang melibatkan 830 partisipan, Oxford menjelaskan bahwa penggabungan vaksin COVID-19 AstraZeneca dan Pfizer memberikan hasil bagus karena memproduksi antibodi dengan konsentrasi tinggi.

"Temuan ini bisa memberikan fleksibilitas dalam kampanye vaksinasi. Walau begitu, uji yang kami lakukan belum cukup luas untuk merekomendasikan perubahan (kampanye vaksinasi) secara besar-besaran," ujar Professor Matthew Snape dari Universitas Oxford, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 28 Juni 2021.

Snape melanjutkan bahwa dirinya tidak hanya mencoba kombinasi AstraZeneca sebagai dosis pertama dan Pfizer sebagai dosis kedua. Ia mengaku juga menguji kombinasi sebaliknya. Namun, ternyata, hasilnya tidak sebagus AstraZeneca sebagai dosis pertama. Ia menambahkan bahwa dua dosis Pfizer masih memberikan hasil terbaik.

Petugas medis menunjukan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech COVID-19. Badan Obat Norwegia (NMA) mengatakan hasil otopsi terhadap 13 jenazah menunjukkan bahwa efek samping umum vaksin covid-19 REUTERS/Andreas Gebert


Uji tersebut, kata Snape, belum selesai. Ia dan timnya masih akan melakukan sejumlah uji-uji lain sebelum berani merekomendasikan penggabungan dua vaksin berbeda.

Salah satu uji yang akan ia lakukan adalah memberi jeda panjang antara penyuntikkan vaksin AstraZeneca dan Pfizer. Jeda yang ditetapkan adalah 12 pekan dari yang sebelumnya 4 pekan. Hal itu menimbang vaksin AstraZeneca cenderung memberikan respon immune yang lebih bagus pada interval panjang.

Sebagai catatan, di Inggris, jeda pemberian vaksin COVID-19 berbeda-beda tergantung kelompok usia. Mereka yang berusia di atas 40 tahun akan mendapat jeda 8 pekan antara dosis pertama dan kedua. Sementara itu, untuk yang berusia di bawah 40 tahun, 12 pekan.

Otoritas kesehatan di Inggris, secara terpisah, menyatakan belum ada rencana untuk menggabungkan dua vaksin COVID-19 berbeda. Hal itu, kata mereka, dikarenakan suplai vaksin COVID-19 yang masih terjaga. "Mengingat suplai vaksin yang aman, tidak ada alasan untuk mengubah rencana pemberian vaksin," ujar Deputi Kepala Petugas Medis Inggris, Jonathan Van-Tam.

Per berita ini ditulis, 80 persen warga dewasa di Inggris telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19. Sementara itu, persentase mereka yang sudah divaksin penuh (dua dosis) ada 60 persen.

Baca juga: Korea Selatan Berencana Gunakan Dua Vaksin COVID-19 Berbeda untuk Vaksinasi

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

8 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

8 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

19 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya