150 Lebih Orang Belum Ditemukan di Gedung Roboh di Florida

Sabtu, 26 Juni 2021 06:00 WIB

Petugas menyisir puing-puing bangunan apartemen Champlain Towers South yang roboh di Surfside, Florida, Amerika Serikat, 24 Juni 2021. Bangunan berlantai 12 itu memiliki 130 lebih unit apartemen dan dibangun pada 1981. Miami-Dade Fire Rescue/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Miami melaporkan bahwa 159 orang belum ditemukan dari lokasi gedung roboh di Florida. Per berita ini ditulis, pencarian di bangunan berwujud kondominium itu masih berlangsung dan tim evakuasi baru menemukan empat korban tewas.

Walikota Miami, Daniella Levine Cava, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk mencari orang-orang yang hilang. Pencarian, kata ia, berlangsung sepanjang malam sejak peristiwa terjadi pada Kamis kemarin, 24 Juni 2021.

"Masih ada harapan untuk menemukan warga yang masih hidup. Tim evakuasi sangat termotivasi untuk menyelamatkan mereka," ujar Cava, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 26 Juni 2021.

Pantauan di lapangan, tim evakuasi tidak hanya menerjunkan personil-personil ke lokasi reruntuhan, tetapi juga anjing pelacak dan drones. Keduanya diharapkan dapat membantu tim evakuasi mendeteksi keberadaan warga yang belum terselamatkan.

Mendukung pencarian yang berlangsung, Presiden Amerika Joe Biden telah memberi lampu hijau penerapan situasi darurat di negara bagian Florida. Dengan status tersebut, pemerintah negara bagian Florida bisa menggunakan dana-dana darurat untuk membantu pencarian korban plus mendapat bantuan dari pemerintah federal.

Foto udara lokasi robohnya apartemen Champlain Towers South di Surfside, Florida, Amerika Serikat, 24 Juni 2021. REUTERS/Marco Bello


"Presiden Joe Biden memberi perintah kepada Kementerian Keamanan Dalam Negeri serta Agensi Manajemen Darurat Federal (FEMA) untuk mengkoordinasikan dana bantuan darurat," ujar Gedung Putih dalam pernyataan persnya, Jumat.

Apa penyebab runtuhnya kondominium tersebut masih diselidiki hingga sekarang. Beberapa skenario dikaji mulai dari usia gedung yang sudah 40 tahun, perbaikan yang tengah berlangsung, hingga penurunan muka tanah yang terjadi sejak tahun 90an.

Professor dari Universitas Internasional Florida, Shimon Wdowinksi, menyampaikan di laporannya bahwa penurunan muka tanah tidak akan menyebabkan gedung runtuh secara langsung. Namun, faktor itu perlu diselidiki lebih lanjut mengingat tanah di bawah gedung kondominium turun 1-3 milimeter per tahun.

Secara terpisah, penghuni gedung yang berhasil selamat merencanakan gugatan class action terhadap pengelola kondominium, Champlain Towers South Condominium Association. Menurut salah satu penggugat, Manuel Drezner, bencana bisa dihindari misalkan pengelola melakukan perbaikan yang dibutuhkan bangunan terkait.

"Pengelola kondominium harus membayar para pemilik unit jutaan dollar atas kerugian tak terkira yang mereka derita," ujar Drezner soal bencana kondominium roboh di Florida. Menurut laporan Reuters, pengelola memiliki 130 unit di lokasi bencana dan 80nya sudah terisi. Adapun gedung tersebut sedang menjalani inspeksi untuk resertifikasi dan pembangunan gedung baru.

Baca juga: 99 Orang Hilang dan Satu Tewas Setelah Gedung Roboh di Florida

ISTMAN MP | REUTERS



Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

6 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

6 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

8 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

9 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

9 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

9 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

12 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

13 hari lalu

DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

DPR Amerika Serikat pada Sabtu, 20 April 2024, mendukung lolosnya paket bantuan keamanan untuk Ukraina, Israel dan Taiwan total senilai USD95 miliar

Baca Selengkapnya