Berbagai Kontroversi John McAfee, Jadi Capres Amerika Hingga Penipuan Crypto

Kamis, 24 Juni 2021 12:35 WIB

John McAfee, salah satu pendiri McAfee Crypto Team dan CEO Luxcore dan pendiri McAfee Antivirus, berbicara di Malta Blockchain Summit di St Julian, Malta, 1 November 2018. [REUTERS/Darrin Zammit Lupi]

TEMPO.CO, Jakarta - Penemu software anti-virus McAfee, John McAfee, ditemukan tewas bunuh diri di Barcelona, Spanyol, pada Rabu kemarin. Dikutip dari kantor berita Reuters, pria berkebangsaan Inggris tersebut tewas gantung diri di selnya di mana ia menjalani hukuman pidana karena menghindari kewajiban pajak dan penipuan mata uang crypto.

Selama hidupnya, McAfee dikenal sebagai figur yang kontroversial. Ia menjadi sorotan untuk berbagai kasus atau tingkah lakunya yang nyentrik mulai dari mengklaim memiliki puluhan anak hingga terseret dalam kasus penggelapan pajak. Berikut beberapa keterangan soal kontroversi-kontroversi yang pernah dibuat oleh McAfee.

John McAfee. guardian.co.uk

1. Diduga Membuat Startup untuk Menutupi Bisnis Narkoba
Sejak keluar dari startup anti virus McAfee Associates pada 1994, John McAfee banyak menghabiskan waktunya dengan membentuk startup-startup baru. Dua di antaranya adalah Tribal Voice, startup yang fokus ke pengembangan instant messaging program dan Zone Labs yang mengembangkan firewall untuk komputer

Masalah mulai muncul di tahun 2008 ketika ia pindah ke Belize dan mendirikan startup QuorumEx. Kepada pasar, McAfee mengklaim QuorumEx adalah startup farmasi dengan fokus mengembangkan antibiotik herbal untuk melawan bakteria resisten. Aparat Belize mencurigai QuorumEX adalah kamuflase untuk bisnis narkotika McAfee.

April 2012, rumah dan laboratorium riset QuorumEX digrebek Kepolisian Belize. Mereka mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk senjata api, namun tidak berhasil membuktikan QuorumEX adalah kamuflase bisnis narkoba McAfee. Temuan paling mengejutkan justru mereka mendapati McAfee tidur dengan perempuan di bawah umur.

John McAfee. abcnews.com

2. Diduga Membunuh Tetangganya Sendiri
Masalah John McAfee di Belize belum usai dengan startupnya digrebek. Tahun 2012, ia menjadi sorotan karena diduga membunuh tetangganya, Gregory Faull. Dikutip dari Esquire, Faull disebut kesal dengan gaya hidup McAfee yang "berisik" karena sering berpesta dengan banyak perempuan di bawah umur dan sembilan anjingnya sering menggongong keras.

Tidak tahan lagi dengan gaya hidup McAfee, Faull melaporkannya ke aparat dan pemerintah setempat. Dua hari kemudian, pembantu Faull menemukannya tewas dengan luka tembak di kepala. McAfee menjadi sosok yang diduga membunuh Faull.

Ketika dimintai keterangan soal Faull, McAfee malah kabur. Ia mengatakan dirinya akan "Dibungkam" jika dipenjara di Belize. Pelariannya berakhir Desember 2012 ketika kabur ke Guatemala untuk mencari suaka di sana. Agar tidak diekstradisi ke Belize, McAfee dikabarkan sempat dua kali berpura-pura terkena serangan jantung. Untung bagi McAfee, dugaan ia membunuh Faull tidak pernah terbukti.

Orang-orang terlihat di tempat pemungutan suara awal secara langsung untuk pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) di Fairfax, Negara Bagian Virginia, AS, pada 18 September 2020. (Xinhua/Liu Jie)

3. Mencalonkan Diri Sebagai Presiden Amerika
McAfee beberapa kali mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika. Tahun 2015, ia mencalonkan diri sebagai kandidat dari Cyber Party. Tahu kansnya kecil, ia pindah menjadi calon dari Partai Libertarian walau tetap saja gagal.

Tahun 2020, ia maju lagi lewat Partai Libertarian, namun ia berkampany dari lokasi pengasingannya. Saat itu, McAfee tengah diburu karena kasus penggelapan pajak. McAfee mengaku sudah bertahun-tahun tidak membayar pajak ke Amerika karena merasa hal itu bertentangan dengan ideologinya.

Oktober 2020, di tengah pelariannya, McAfee ditangkap. Ia dibekuk dan dijebloskan ke penjara Spanyol untuk kemudian diekstradisi ke Amerika. McAfee tidak bersedia diekstradisi ke Amerika dan meminta keringanan hukum. Menurutnya, dengan usianya sekarang 70 tahun lebih, dipenjara sama saja dengan menghabiskan sisa hidupnya di sel.

Bitcoin. REUTERS

4. Menaikkan Harga Mata Uang Crypto Secara Ilegal

Maret lalu, Kejaksaan Manhataan melaporkan McAfee melakukan penipuan mata uang crypto dengan memainkan nilai tukarnya. Caranya dengan membeli mata uang crypto bernilai rendah kemudian menggelembungkan nilainya di pasar lewat promosi-promosinya. Praktik itu dikenala sebagai skema pump and dump.

Mata uang crypto yang "diperdagangkan" McAfee adalah Altcoin. Ia membelinya dalam jumlah besar saat harga rendah. Mata uang itu kemudian ia rekomendasikan ke para pengikutnya di Twitter sebagai investasi yang menguntungkan. Tidak ada yang sadar bahwa suplai Altcoin terbesar dipegang oleh McAfee sendiri dan ia mempromosikannya agar untung.

Seperti Elon Musk, John McAfee dianggap sebagai "guru" dari Cryptocurrency. Ia kerap mempromosikan mata uang tersebut dan mendapat keuntungan darinya. Menurut laporan The Verge, John McAfee mendapatkan keuntungan US$23 juta (Rp380 miliar) dari perannya di mata uang crypto. Namun, ia hanya aktif di pasar hingga 2018 karena selanjutnya Mc Afee dalam pelarian.

Baca juga: Jejak John McAfee di Industri Teknologi, dari Anti Virus Hingga Cryptocurrency

ISTMAN MP | THE VERGE | ESQUIRE | REUTERS

Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

9 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

9 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

10 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

10 hari lalu

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

Kejaksaan menetapkan mantan Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik Medan, Bambang Prabowo, sebagai tersangka korupsi.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

15 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya