Paus Fransiskus Memohon Pemimpin Militer Buka Koridor Kemanusiaan di Myanmar

Senin, 21 Juni 2021 07:00 WIB

Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan di perpustakaan Istana Apostolik di Vatikan, 28 April 2021. [Vatican Media/Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus pada Ahad meminta para pemimpin militer Myanmar untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan demi pengungsi, orang-orang kelaparan yang melarikan diri dari pertempuran sejak kudeta 1 Februari, dan untuk menghormati situs-situs keagamaan sebagai tempat perlindungan.

Berbicara pada pemberkatan hari Minggu kepada jemaah di Lapangan Santo Petrus, Fransiskus mengatakan dia ingin menegaskan seruan serupa para uskup Katolik Myanmar minggu lalu.

Paus Fransiskus, yang telah mengajukan banyak permohonan untuk pembebasan tahanan politik di Myanmar, berbicara tentang pengalaman memilukan ribuan orang di Myanmar yang terlantar dan sekarat karena kelaparan.

Dikutip dari Reuters, 20 Juni 2021, Sri Paus mendukung seruan para uskup kepada pihak berwenang untuk mengizinkan koridor kemanusiaan untuk mendapatkan bantuan kepada orang-orang terlantar dan untuk menghormati gereja, pagoda, biara, masjid, kuil, sekolah dan rumah sakit, sebagai tempat perlindungan yang netral.

Penduduk desa yang melarikan diri dari Negara Bagian Karen difoto di lokasi tak dikenal 28 Maret 2021 dalam gambar yang diperoleh dari media sosial ini. [Karen Teacher Working Group melalui REUTERS]

Advertising
Advertising

Pada kesempatan ini, Paus Fransiskus juga mengingatkan bahwa hari ini (20 Juni) bertepatan dengan Hari Pengungsi Sedunia PBB dengan tema "Bersama kita sembuh, belajar dan bersinar".

Paus meminta agar kita membuka hati untuk para pengungsi dan berbagi dalam kesedihan dan kegembiraan mereka. "Kita mesti belajar dari ketangguhan mereka yang berani untuk menjadi masyarakat yang lebih manusiawi, satu keluarga besar," kata Paus Fransiskus, Vatican News melaporkan.

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Jumat menyerukan embargo senjata ke Myanmar dan mendesak junta militer untuk menghormati hasil pemilu 8 November dan membebaskan tahanan politik, termasuk pemimpin yang ditahan Aung San Suu Kyi.

Baca juga: Paus Fransiskus Kritik Kudeta Myanmar Di Kala Junta Berkelit

REUTERS | VATICAN NEWS

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

20 jam lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

2 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

2 hari lalu

Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

3 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar tentang temuan kuburan massal di Gaza oleh badan layanan Palestina berisi 210 jasad.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

4 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

5 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

5 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

6 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

8 hari lalu

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

Presiden Jokowi telah menyampaikan undangan kepada Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia sejak Juni 2022.

Baca Selengkapnya