Takut COVID-19, Pemerintah Jepang Tutup Akses Publik ke Lokasi Olimpiade Tokyo

Sabtu, 19 Juni 2021 20:00 WIB

Seorang pria memakai masker pelindung di tengah wabah COVID-19 di depan arena Olimpiade raksasa di Tokyo, Jepang, 13 Januari 2021. Belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Jepang atau pun penyelenggara ajang itu. Presiden IOC, Thomas Bach, sebelumnya sempat menyatakan bahwa Olimpiade Tokyo masih sesuai jadwal dan mereka tak menyiapkan rencana cadangan. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

TEMPO.CO, Jakarta - Jelang Olimpiade Tokyo yang akan berlangsung pada Juli nanti, Pemerintah Jepang mulai memperketat sejumlah aturan untuk memastikan pandemi COVID-19 tetap terkendali. Perkembangan terbaru, Pemerintah Jepang menutup akses publik ke lokasi-lokasi event Olimpiade Tokyo 2020.

Kebijakan tersebut melengkapi kebijakan-kebijakan pembatasan sebelumnya yang sudah diambil Jepang. Beberapa di antaranya adalah melarang kedatangan supporter dari luar negeri serta memangkas jumlah peserta, sukarelawan, dan tamu.

"Sebagai ganti event yang dibatalkan, kami akan membuat acara interaktif via web untuk membangun atmosfer Olimpiade Tokyo serta membagikan berbagai informasi tentang budaya Jepang," ujar Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu, 19 Juni 2021.

Jika tidak dibatalkan, sejatinya bakal ada event kunjungan publik ke enam lokasi Olimpiade Tokyo. Keenamnya tersebar di berbagai titik.

"Kami berencana mengubah sejumlah lokasi kunjungan publik menjadi lokasi vaksinasi jika memungkinkan," ujar Koike menambahkan.

Pembatalan tersebut menyusul rencana Koike dan PM Jepang Yoshihide Suga bertemu dengan pejabat Olimpiade dan Paraolimpiade pada Senin esok. Pertemuan itu bertujuan untuk berkonsultasi dan memfinalisasi rencana pengendalian pandemi selama Olimpiade Tokyo berlangsung.

Salah satu poin yang akan dibahas adalah soal boleh atau tidaknya supporter domestik hadir di lokasi olimpiade. Politisi dan komite penyelenggara olimpiade berharap supporter lokal tetap diperbolehkan datang meski tidak dalam jumlah besar. Namun, beberapa pakar epidemi dan medis di Jepang tidak menyarankan hal tersebut.

Per berita ini ditulis, Jepang tercatat memiliki memiliki 782 ribu kasus dan 14.365 kematian akibat COVID-19. Dalam 24 jam terakhir, kasus di sana bertambah 1.623, relatif kecil apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Namun, Jepang khawatir angka tersebut akan melonjak saat Olimpiade Tokyo apabila mereka mengundang supporter internasional. Di sisi lain, angka vaksinasi juga masih kecil, baru 6 persen dari total penduduk Jepang.

Baca juga: Jelang Olimpiade Tokyo, Jepang Longgarkan Aturan Pembelian dan Konsumsi Alkohol

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

2 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

3 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

20 jam lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

1 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

1 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

1 hari lalu

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya