Hakim Garis Keras Ebrahim Raisi Kian Dekat ke Kursi Presiden Iran

Sabtu, 19 Juni 2021 18:00 WIB

Hassan Rouhani dan Ebrahim Raisi. Tintuc24honline.net

TEMPO.CO, Jakarta - Ebrahim Raisi, hakim garis keras dan orang kepercayaan Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei, kian dekat ke kursi Presiden Iran. Perhitungan suara sejauh ini mengunggulkan dirinya atas para pesaingnya, Abdolnaser Hemmati dan Mohsen Rezaei.

Dikutip dari CNN, perhitungan suara sudah berjalan 90 persen di Iran. Suara yang diperoleh Raisi berjumlah 17,8 juta suara. Mohsen Rezaei berada di posisi kedua dengan 3,3 juta sementara Abdolnaser Hemmati posisi terakhir dengan 2,4 juta suara. Dengan kata lain, sudah pasti Raisi akan menjadi Presiden Iran dan potensial diumumkan Sabtu ini, 19 Juni 2021.

Keunggulan Raisi sesungguhnya sudah diprediksi oleh para pakar. Dengan dukungan kuat kelompok konservatif dan garis keras di belakangnya, termasuk Khamenei, sulit bagi Raisi untuk kalah. Itulah kenapa beberapa pakar menyebut hasil pemilu Iran sesungguhnya sudah di-setting untuk mempertahankan kuasa ulama garis keras meski ada desakan reformasi.

"Raisi adalah orang kepercayaan Khamenei. Dia bisa melanjutkan apa yang sudah dibentuk oleh Khamenei," ujar Deputi Direktur Chatham House's Middle East and North Africa Program, Sanam Vakil, dikutip dari kantor berita Reuters.

Di Iran, Raisi dikenal untuk banyak hal. Selain sebagai salah satu penentang pengaruh Barat dan loyalis Khamenei, dia juga dikenal sebagai hakim yang gemar memberikan eksekusi mati.

Ebrahim Raisi. Wallstreetjournal.com

Selama menjadi hakim, ia dilaporkan Amnesty International sudah mengetok palu eksekusi mati untuk kurang lebih 5000 orang. Mayoritas di antaranya adalah tahanan politik yang dieksekusi di tahun 1988. Menurut kabar yang beredar, mereka yang mati karena vonis dari Raisi dimakaman di kuburan massal tersembunyi dan tanpa tanda.

Tahun 2019, tak lama setelah Raisi diangkat oleh Khamenei menjadi Hakim Agung, Amerika menjatuhkan sanksi kepadanya. Ia dianggap sudah melanggar hak asasi manusia ketika mengeksekusi mati ribuan tahanan politik serta menggunakan pengadilan untuk menekan pelaku unjuk rasa di Iran. Sanksi itu masih berlaku.

"Jika Raisi terpilih, maka ia menjadi Presiden Iran pertama yang sudah disanski sebelum menjabat dan berpotensi mendapat sanksi lagi ketika menjabat," ujar pakar politik Iran, Jason Brodsky.

Selama kampanye pemilu Iran, Raisi tidak menjanjikan banyak hal selain perbaikan ekonomi Iran dan pemberantasan korupsi. Ia sadar betul bahwa tantangan pertama yang harus ia hadapi adalah ambruknya perekonomian Iran karena berbagai faktor mulai dari COVID-19, korupsi, serta sanksi dari Amerika.

Ebrahim Raisi berencana mengakhiri sanksi Amerika dengan mengupayakan Iran kembali ke Perjanjian Nuklir 2015 (JCPOA). Amerika menjanjikan Iran pengangkatan sanksi apabila mereka mau menekan program pengayaan nuklirnya ke dalam batas yang sudah ditetapkan enam tahun lalu.

Baca juga: Mahmoud Ahmadinejad Pilih Golput di Pilpres Iran

ISTMAN MP | CNN | REUTERS

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

14 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

4 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

6 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

7 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

8 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

9 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

9 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya