Ketegangan Rusia-AS Mereda, Para Dubes Segera Kembali Bertugas

Kamis, 17 Juni 2021 11:00 WIB

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin saat pertemuan bilateral AS-Rusia di Villa La Grange di Jenewa, Swiss, 16 Juni 2021. Putin dan Biden sepakat untuk mengirim duta besar mereka kembali ke ibu kota masing-masing. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan duta besar Amerika dan Rusia segera kembali bertugas di posnya masing-masing. Hal ini menandai perkembangan signifikan di antara hubungan kedua negara yang sedang berada di titik terendah.

Pernyataan itu Putin sampaikan usai bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Jenewa, Swiss, kemarin. "Kami sepakat harus kembali ke pos mereka," kata Putin kepada wartawan dalam bahasa Rusia, menurut seorang penerjemah, dikutip dari New York Post, Kamis, 17 Juni 2021.

Saat ditanya kapan tepatnya mereka kembali bertugas, Putin menjawab secepatnya. "Besok, lusa, terserah," ucap dia.

Advertising
Advertising

Dalam wawancara dengan ABC News pada Maret lalu, Biden sepakat jika Vladimir Putin adalah seorang pembunuh. "Saya setuju," kata Biden saat itu ketika ditanya apakah dia yakin Putin adalah seorang pembunuh.

Ucapan Biden tersebut membuat Rusia berang. Negeri Beruang Merah itu pun memanggil duta besarnya di Washington untuk konsultasi. Sementara duta besar AS untuk Moskow juga kembali ke negaranya.

Saat konferensi pers kemarin, Putin menuturkan jika Biden telah meneleponnya tak lama setelah wawancara televisi dan mengklarifikasi tuduhannya itu. “Presiden Biden menelepon saya setelah itu dan kami bertukar pandangan tentang masalah ini. Penjelasan ini cocok untuk saya,” ujarnya.

Putin berseloroh tidak ada yang dapat ia katakan untuk menanggapi tuduhan Biden. "Mengenai deklarasi tajam itu, apa yang bisa saya katakan, kita semua akrab dengannya,” ucap dia.

Namun Vladimir Putin seolah menyindir dengan menyebutkan berbagai jenis tindakan pemerintah AS yang ia anggap melanggar hak asasi manusia dan menuduh militer AS bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Afghanistan dan Irak. “Siapa yang bertanggung jawab untuk itu?. Siapa pembunuhnya?" kata pemimpin Rusia itu.

Baca juga: Putin Akui Hubungan Rusia dengan Amerika Berada pada Fase Terburuk

Sumber: NY POST | EURO NEWS

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

37 menit lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

2 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

2 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

2 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

3 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

5 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

6 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

7 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

10 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya