EKSKLUSIF, Partai Bayangan Myanmar Berupaya Lindungi Desertir Junta Militer

Rabu, 16 Juni 2021 13:00 WIB

Mayor Hein Thaw Oo melatih rekrutan di wilayah perbatasan yang dikendalikan pemberontak Myanmar.[Supplied/Myanmar Now]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah bayangan Myanmar, National Unity Government (NUG), berpikiran positif bahwa tidak semua personil junta militer buruk. Mereka berkata, ada banyak personil-personil militer yang hendak kabur atau menjadi desertir karena tidak tahan lagi harus membunuh warga-warga Myanmar. Sayangnya, nyawa mereka menjadi ancaman jika 'berkhianat' darti Panglima Militer Min Aung Hlaing.

Menteri Kerjasama Internasional NUG, Dr. Sasa, berkata bahwa adanya prajurit-prajurit yang berpotensi menjadi desertir perlu direspon. Menurutnya, mereka adalah salah satu kunci untuk melumpuhkan junta militer. Jika NUG bisa memberikan perlindungan terhadap mereka, Dr. Sasa yakin akan lebih mudah memberikan tekanan terhadap junta militer.

"Strategi kami adalah membantu polisi, tentara, yang kabur. Mereka sudah usai dengan Min Aung Hlaing, mereka tidak ingin membunuh lagi. Mereka butuh tempat berlindung di mana mereka aman dan tidak harus membunuh lagi," ujar Dr. Sasa dalam wawancara dengan Tempo.co dan Majalah Tempo, Senin, 7 Juni 2021.

Dr. Sasa berkata, pihaknya berusaha kerasa membantu mereka yang menjadi desertir. Berbagai upaya dilakukan untuk memastikan ada tempat aman untuk mereka. Ia enggan menyebutkan lokasi mana yang tengah dipersiapkan.

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. [REUTERS / Stringer]


Perihal berapa banyak prajurit desertir yang perlu dilindungi NUG, Dr. Sasa juga tidak memberikan keterangan. Namun, ia kembali menegaskan bahwa melindungi para tentara desertir merupakan langkah bagus karena Militer Myanmar juga tengah agresif membeli persenjataan ke luar negeri. Jika tidak ada tentara untuk mengoperasikannya, maka belanja militer menjadi percuma.

"Inilah strategi untuk menghentikan Min Aung Hlaing menggunakan senjata-senjata yang ia beli. Jika tidak ada tentara yang bisa bertarung untuknya, situasi akan lebih baik. Kita harus melumpuhkan kekuatan militernya," ujar Dr. Sasa menegaskan.

Pada laporan Tempo sebelumnya, para personil militer yang membelot tidak sepenuhnya keluar dari kegiatan yang militeristik. Beberapa di antaranya beralih menjadi instruktur drill untuk Tentara Pertahanan Rakyat Myanmar (People's Defence Forces). Dengan potensi perang saudara di depan mata, para desertir itu melatih kelompok etnis bersenjata dan warga sipil untuk siap merespon serangan junta.

Per berita ini ditulis, hampir 900 orang terbunuh oleh junta militer selama krisis Myanmar berlangsung. Selain itu, ada juga 6000 perempuan dan pria yang dipenjara sebagai tahanan politik tanpa alasan yang jelas.

Baca juga: Pasukan Perlawanan Myanmar Bunuh 27 Tentara Junta Militer Selama Penyergapan

ISTMAN MP

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

3 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

3 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

6 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

6 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

7 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

8 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

9 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

15 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

15 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya