Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasukan Perlawanan Myanmar Bunuh 27 Tentara Junta Militer Selama Penyergapan

image-gnews
Suasana pangkalan militer Myanmar di tepi Sungai Salween yang direbut kelompok pemberontak Persatuan Nasional Karen (KNU) di Provinsi Mae Hong Son, Thailand, 27 April 2021. REUTERS/Athit Perawongmetha
Suasana pangkalan militer Myanmar di tepi Sungai Salween yang direbut kelompok pemberontak Persatuan Nasional Karen (KNU) di Provinsi Mae Hong Son, Thailand, 27 April 2021. REUTERS/Athit Perawongmetha
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan perlawanan Myanmar di Negara Bagian Chin mengatakan mereka membunuh 27 tentara rezim junta militer, termasuk seorang kapten, di dekat kota Thantlang dan Hakha pada hari Kamis selama penyergapan.

Dalam satu bentrokan, anggota Pasukan Pertahanan Chinland (CDF) menyergap sekitar 30 tentara di pegunungan Khualhring di luar Thantlang, menewaskan sedikitnya 17 orang dalam waktu satu jam, kata seorang juru bicara yang meminta identitasnya dirahasiakan, menurut outlet media Myanmar Now, 12 Juni 2021.

"Kali ini mereka datang dengan sepeda motor dan kami mengambil kesempatan untuk menyergap mereka," katanya.

Pada hari Selasa anggota CDF mundur dari daerah itu ketika mereka melihat pesawat tak berawak militer memeriksa lokasi mereka, katanya. Kemudian pada hari Rabu, para pejuang menahan diri dari menyerang pasukan karena mereka berada di dekat daerah permukiman.

Kemudian pada hari Kamis, CDF menyerang sebuah kolom yang terdiri dari sekitar 50 tentara di dekat Jalan Raya Gangaw-Hakha, sekitar 50 km selatan Hakha. Sedikitnya 10 tentara tewas dan sisanya mundur dari daerah tersebut.

Militer Myanmar dilaporkan menggunakan RPG dan senapan mesin selama pertempuran hari Kamis tetapi tidak ada korban dari pasukan perlawanan, menurut CDF, yang anggotanya sebagian besar dipersenjatai dengan senapan rakitan dan senjata ringan lainnya.

CDF dibentuk pada awal April dengan orang-orang etnis Chin dari sembilan kotapraja di Negara Bagian Chin serta dari daerah-daerah di luar negara bagian.

Daerah pinggiran dan perbatasan Myanmar telah menjadi titik panas pertempuran selama sebulan terakhir, ketika kelompok etnis bersenjata Myanmar dan orang-orang yang menentang rezim militer, mulai melakukan perlawanan bersenjata memprotes penahanan pemimpin pro-demokrasi Aung San Suu Kyi dan pejabat sipil lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Kamis junta Myanmar membuka kasus korupsi terhadap Aung San Suu Kyi dengan menuduhnya menerima suap, Reuters melaporkan.

Pengacara Suu Kyi menyebut tuduhan itu absurd.

Kasus-kasus itu adalah yang terbaru dari serangkaian kasus yang diajukan terhadap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, 75, yang digulingkan dalam kudeta 1 Februari.

Kudeta terhadap Aung San Suu Kyi oleh junta militer telah menjerumuskan Myanmar ke dalam kekacauan, dengan protes dan mogok nasional harian, serta kerusuhan di daerah-daerah, yang menurut milisi anti-junta merenggut nyawa 37 tentara pada hari Kamis.

Baca juga: PBB: Apa yang Terjadi di Myanmar Adalah Bencana Kemanusiaan

MYANMAR NOW | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

6 jam lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

1 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

6 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

6 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

12 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

14 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

15 hari lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

Kementerian Luar Negeri sedang bekerja sama dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok menangani kasus lima WNI terjerat online scam.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

21 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

22 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.


Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

23 hari lalu

Seorang pria memegang perangkat rakitan selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021. REUTERS / Stringer
Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

Ketua Presidium MER-C berharap Rumah Sakit Indonesia di Rakhine menjadi tempat netral di tengah konflik bersenjata Myanmar.