Pesawat Tempur Cina Masuk Wilayah Pertahanan Udara Taiwan

Selasa, 15 Juni 2021 21:00 WIB

Kemunculan pesawat tempur FC-31 Gyrfalcon di fasilitas pengujian Wuhan adalah tanda bahwa pesawat sedang dipersiapkan oleh AL Cina sebagai pesawat tempur stealth yang dioperasikan dari kapal induk. Foto : Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Taiwan mengidentifikasi sebanyak 28 pesawat tempur Cina, termasuk pesawat pengebom berkemampuan nuklir, memasuki wilayah pertahanan udara Taiwan (ADIZ) pada Selasa, 15 Juni 2021. Sampai berita ini diturunkan, Beijing belum mau berkomentar mengenai hal itu.

Kehadiran pesawat tempur Cina itu setelah negara-negara anggota G7 mengeluarkan pernyataan bersama pada Minggu, 13 Juni 2021 yang memarahi Cina atas serangkaian masalah dan menggaris bawahi pentingnya perdamaian serta stabilitas di Selat Taiwan. Pernyataan gabungan itu dikecam Cina dan disebut sebagai fitnah.

Angkatan Udara Cina memamerkan penerbangan 7 pesawat tempur siluman J-20 dalam video di televisi nasional, Selasa, 3 September 2019. (scio.gov.cn)

Advertising
Advertising

Taiwan adalah daerah otonomi di bawah Cina. Dalam beberapa bulan terakhir Taiwan mengeluhkan kehadiran Angkatan Udara Cina ke dekat wilayah itu, persisnya ke bagian barat daya Pulau Pratas, Taiwan, yang merupakan bagian dari zona pertahanan udara Taiwan.

Misi Cina terbaru tersebut, melibatkan pesawat tempur 14 J-16 dan enam pesawat tempur J-11 serta empat pesawat pengebom H-6 yang bisa membawa senjata nuklir. Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut Cina juga mengerahkan anti-kapal selam, peralatan perang elektronik, pesawat peringatan dini.

Itu adalah serangan harian terbesar sejak Kementerian Pertahanan Taiwan mulai rutin melaporkan aktivitas Angkatan Udara Cina di wilayah ADIZ Taiwan pada tahun lalu. Sebelumnya pada 12 April 2021, ada 25 pesawat tempur melintasi wilayah pertahanan udara Taiwan.

Kementerian Pertahanan Taiwan menambahkan, pesawat tempur Taiwan telah dikerahkan untuk mencegah dan memperingatkan agar jet-jet tempur Cina menjauh. Sistem misil juga dikerahkan untuk melakukan pemantauan. Kementerian Pertahanan Cina menolak berkomentar.

Baca juga: Cina Sebut G7 Melakukan Manipulasi Politik untuk Sudutkan Negaranya

Sumber: Reuters

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

10 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

10 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

14 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

17 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

1 hari lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

1 hari lalu

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya